Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7.853 Siswa Gagal dalam PPDB Online Bekasi

Kompas.com - 04/07/2019, 15:48 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sebanyak 7.853 calon siswa gagal memperebutkan kursi SMP negeri dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) Kota Bekasi. Jumlah ini lebih dari separuh daya tampung SMP negeri yang tersedia selama PPDB online 2019 sebesar 14.534 kursi.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kota Bekasi yang diterima Kompas.com, Kamis (4/7/2019), total calon siswa yang mendaftar mencapai 21.739 calon siswa. Dari jumlah itu, hanya 13.386 pendaftar berhasil memperoleh kursi SMP negeri pilihannya.

PPDB online di Bekasi ini menyisakan 648 kursi.

Baca juga: Gagal PPDB Online, Calon Siswa di Bekasi Diminta Pantau Sisa Kursi dari Sekarang

Dari jalur zonasi radius, SMPN 2 Kota Bekasi jadi sekolah tujuan dengan peminat terbanyak yakni 443 calon siswa berbanding 264 kursi , disusul SMPN 11 Kota Bekasi dan SMPN 6 Kota Bekasi dengan 438 dan 436 peminat berbanding 239 dan 237 kursi.

Sebanyak 5.343 calon siswa gagal mendapatkan 10.739 kursi sekolah pilihan pada jalur zonasi radius. Pada jalur afirmasi, 240 dari 1.486 pendaftar tak lolos berkas. Pada jalur zonasi USBN, 2.709 dari 4.012 calon siswa gagal.

Calon siswa yang belum berkesempatan diterima di sekolah negeri pilihannya dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) Bekasi disarankan mulai mencari sisa kursi kosong di sekolah negeri lain. Hal itu dapat dilakukan apabila sekolah swasta tidak menjadi pilihan.

"Saya sarankan intip-intip dulu, mana sekolah yang kuotanya masih banyak. Kemudian pilihlah sekolah yang terdekat dari rumahnya," ujar Kepala Seksi SMP Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Mawardi saat dihubungi Rabu (3/7/2019).

Baca juga: Hari Terakhir PPDB Online, Pemkot Bekasi Imbau Orangtua Laporkan Kesalahan Sistem

Langkah ini ditempuh bukan tanpa alasan. Pasalnya, calon siswa yang tidak diterima di pendaftaran tahap 1 bakal memperebutkan sekitar 600 kursi kosong tersisa pada pendaftaran tahap 2, 8-9 Juli nanti. Selain itu, pihak Dinas Pendidikan Kota Bekasi juga hanya akan memberlakukan satu jalur masuk, yaitu sistem zonasi radius jarak sekolah ke rumah.

"Jalur perpindahan orangtua yang tadinya 6 persen, jalur prestasi 1 persen sudah tidak ada lagi. Disatukan jadi sistem zonasi," jelas Mawardi.

Mawardi mengatakan, kursi-kursi kosong tersisa sudah dapat dipantau oleh calon siswa sejak hari ini, Kamis (4/7/2019).

"Bisa dari hari ini langsung di situs https://bekasi.siap-ppdb.com," kata Mawardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com