Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berani Rogoh Rp 1 Miliar untuk Seekor Burung, Ini Alasan Robby Boyong Jayabaya

Kompas.com - 04/07/2019, 18:30 WIB
Cynthia Lova,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com- Robby Eka Wijaya (34) berani rogoh Rp 1 miliar untuk membeli burung merpati bernama Jayabaya. Ia mengaku membeli Jayabaya asal Bandung itu untuk investasi ke depannya.

Robby optimis dapat menghasilkan lebih dari Rp 1 miliar saat Jayabaya nantinya bertanding.

Menurut dia, meski Jayabaya masih menginjak umur dua tahun, burung merpati ini cukup konsisten menjuarai seluruh pertandingan merpati tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Penggemar Merpati Tinggi Indonesia (PMTI) belakangan tahun 2018 ini.

Ia mengatakan, setiap kali bertanding hadiahnya dapat mencapai puluhan hingga ratusan juta.

“Coba bayangin aja kalau dalam satu tahun si Jayabaya beberapa kali lomba. Saya bisa dapet Rp 1 miliar lebih kan,” ujar Robby di Kalimulya, Cilodong, Kamis (4/7/2019).

Baca juga: Laku Miliaran Rupiah, Sejak Kapan Burung Merpati Diminati Penghobi?

Untuk menjadikan burung itu menang dalam perlombaan, bukanlah suatu hal yang mudah. Sebab beda tangan yang mengurus beda pula kemampuan burung itu.

“Saya itu tipe orang yang suka memperhatikan apa nih yang jadi kelemahan burung yang saya punya. Apa pula kelebihannya,” kata Robby.

Burung Merpati Jayabaya, di Kalimulya, Cilodong, Depok, Jawa Barat, Kamis (4/7/2019).CYNTHIA LOVA Burung Merpati Jayabaya, di Kalimulya, Cilodong, Depok, Jawa Barat, Kamis (4/7/2019).

Dengan mencari tahu apa kelebihan dan kekurangan dari burungnya itu, ia dapat menyusun strategi bagaimana mengatasi kelemahan burung yang ia punya.

“Jadi setiap mau lomba, burung itu harus berlatih. Nah saya pun selalu bawa burung saya untuk berlatih langsung di lapangan perlombaan agar burungnya hafal jalur,” tambahnya.

Baca juga: Terjual Rp 1 Miliar, Kenapa Burung Merpati Bisa Sangat Mahal?

Tidak lupa pula, ia juga harus rutin mengurus kesehatan dari burung yang ia punya agar selalu sehat dan fit.

“Saya selalu kasih vitamin secara rutin, Nature-E buat bulu burungnya tebal dan lembut, kemudian mandiin burung secara rutin. Yang lainnya sama seperti lainnya, makan tiga kali sehari,” tuturnya.

Ia mengatakan, setelah Jayabaya mulai beranjak tua, ia pun akan mengkawinkan Jayabaya dengan burung betina.

Nantinya anak dari perkawaninan Jayabaya dan pasangannya akan dilatih juga untuk seperti ayahnya yang dapat menjuarai setiap pertandingan burung merpati

“Maksimal itu kan burung dara sampai enam tahun ya. Jadi nanti si Jayabaya kita kawinkan, anaknya kami latih untuk jadi petarung juga,” tutupnya.

Belakangan ini media sosial tengah diramaikan dengan seorang pria bernama Robby Eka Wijaya (34) yang membeli seekor burung dara atau merpati dengan harga Rp 1 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com