Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ada 648 Kursi Kosong di SMPN Bekasi untuk Diperebutkan

Kompas.com - 05/07/2019, 10:46 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com – Masih ada kesempatan bagi para calon siswa yang gagal diterima di SMP negeri pilihan pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) online tahap 1 di Kota Bekasi untuk bersekolah di sekolah negeri.

Pendaftaran gelombang pertama yang diikuti 21.739 calon siswa sejak Senin (1/7/2019) lalu memperebutkan 14.534 kursi yang tersebar di 56 SMP negeri di Kota Bekasi. Sebanyak 13.886 di antaranya berhasil diterima di sekolah pilihan.

Itu berarti, masih tersisa 648 kursi kosong untuk diperebutkan 7.853 calon siswa pada pendaftaran gelombang dua yang akan dimulai pada Senin mendatang.

Sebanyak 648 kursi kosong berasal dari sisa kuota jalur zonasi afirmasi, prestasi akademik dan nonakademik, tahfiz Quran, dan perpindahan orangtua. Jalur zonasi radius dan zonasi nilai USBN tidak menyisakan kursi sama sekali.

Baca juga: 7.853 Siswa Gagal dalam PPDB Online Bekasi

Berdasarkan data yang diterima Kompas.com pada Kamis ini, kursi kosong terbanyak disumbang dari jalur zonasi perpindahan orangtua. Selama rentang tiga hari pendaftaran gelombang pertama, hanya ada 40 calon siswa yang mendaftar lewat jalur zonasi ini. Padahal, alokasi yang tersedia sebanyak 269 kursi.

Jalur tahfiz Quran menyusul dengan sumbangan 195 kursi. Total, terdapat 74 pendaftar yang semuanya lolos melalui jalur ini dari ketersediaan awal 269 kursi.

Jalur zonasi afirmasi menyumbang 178 kursi dari ketersediaan awal 1.424 kursi. Jumlah pendaftar pada jalur ini melebihi alokasi awal, yakni 1.486 calon siswa, namun hanya 1.246 di antaranya yang lolos verifikasi.

Sedangkan jalur zonasi prestasi akademik dan nonakademik hanya menyisakan 46 kursi kosong dari alokasi awal 130 kursi.

Pendaftaran gelombang dua akan dimulai Senin depan melalui sistem PPDB online yang sama dengan pendaftaran gelombang pertama. Namun, calon siswa yang belum diterima di sekolah negeri mana pun bisa memantau ketersediaan sekolah dengan kursi kosong sejak sekarang melalui situs https://bekasi.siap-ppdb.com.

Baca juga: Gagal PPDB Online, Calon Siswa di Bekasi Diminta Pantau Sisa Kursi dari Sekarang

Dalam pendaftaran gelombang dua, Dinas Pendidikan Kota Bekasi hanya memberlakukan satu jalur masuk, yakni jalur zonasi radius jarak rumah ke sekolah.

"Jalur perpindahan orangtua yang tadinya 6 persen, jalur prestasi 1 persen sudah tidak ada lagi. Disatukan jadi sistem zonasi," kata Mawardi, kepala Seksi SMP Dinas Pendidikan Kota Bekasi kepada Kompas.com, Kamis kemarin.

"Saya sarankan intip-intip dulu, mana sekolah yang kuotanya masih banyak. Kemudian pilihlah sekolah yang terdekat dari rumahnya," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com