Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Janji Evaluasi Sekolah Swasta di Bekasi yang Kekurangan Murid Hingga di Bawah 10 Anak

Kompas.com - 15/07/2019, 18:32 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Pendidikan (Disdik) berencana mengevaluasi sejumlah sekolah swasta yang kekurangan siswa. Pada tingkat SMP, misalnya, Disdik Kota Bekasi telah mengetahui adanya beberapa sekolah swasta yang kekurangan siswa sejak beberapa tahun belakangan.

"Terjadi dari tahun-tahun kemarin. Sekolah-sekolah kecil itu. Banyak memang, makanya nanti akan kita evaluasi," ujar Kepala Seksi SMP Disdik Kota Bekasi, Mawardi kepada Kompas.com, Senin (15/7/2019) pagi.

Evaluasi yang dimaksud Mawardi untuk menentukan apakah sekolah-sekolah swasta yang kekurangan siswa bakal dilebur (merger) jadi satu.

"Harusnya kan dia di-merger, digabung dengan sekolah lain yang terdekat. Nanti kita akan sosialisasi, verifikasi dulu sebelum evaluasi," kata Mawardi.

Baca juga: Siswa Baru Sedikit, Pengelola Sekolah Swasta di Bekasi Bakal Demo Kantor Wali Kota Besok

Mawardi mengaku heran dengan adanya sekolah swasta di Bekasi yang hanya menerima tak sampai 10 siswa baru. Pasalnya, menurut data Disdik Kota Bekasi, ada ribuan calon siswa yang tak terserap di sekolah negeri.

Pada tingkatan SMP saja, SMP Negeri di Kota Bekasi hanya sanggup menampung sekitar 30 persen lulusan SD. Artinya, di atas kertas, 70 persen lulusan tersisa berpotensi terserap di sekolah swasta.

"Kalau dari segi kelulusan, 44 ribu (kelulusan SD dan madrasah) harusnya enggak usah sampai terjadi ya (sekolah swasta kekurangan siswa). Kita terima 15 ribuan siswa, kan masih banyak sisanya," jelas Mawardi.

Berdasarkan data yang diterima Kompas.com dari Dinas Pendidikan Kota Bekasi usai PPDB, jumlah lulusan SD yang mendaftar di SMP Negeri sejumlah 21.793 anak. Sebanyak 57 SMP Negeri di Kota Bekasi hanya sanggup menyediakan kursi bagi 14.534 anak.

Mawardi pun heran sekolah swasta masih bisa berjalan dengan jumlah murid di bawah 10 orang.

Baca juga: Sekolah Dibuka Dadakan, Siswa SMPN 57 Bekasi Harus Pinjam Fasilitas Belajar dari Sekolah Lain

"Harusnya satu digit murid gitu ya enggak bisa jalan ya, dari mana operasionalnya ya? Harusnya sekolah sendiri mengambil langkah," kata Mawardi.

Sementara itu, Sekretaris Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Bekasi, Ayung Sardi Dauly mengonfirmasi bahwa sejumlah sekolah swasta di Bekasi kekurangan siswa sejak 2017. Ia menyebut, ada beberapa sekolah swasta yang jumlah siswa barunya hanya satu digit, hingga tutup karena tak mampu lagi beroperasi.

"Untuk data siswa baru tahun ini kami masih menghimpun. Sudah ada yang diketahui tidak terima siswa lagi tahun ini, tidak operasional lagi," ujar Ayung ketika dihubungi, Senin petang.

Ayung mengatakan, BMPS berencana menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Bekasi, Selasa (16/7/2019). Aksi tersebut untuk memprotes Pemerintah Kota Bekasi yang dinilai tak sepenuh hati memperhatikan sekolah-sekolah swasta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Megapolitan
Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Megapolitan
Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com