Terlihat bangunannya sudah lebih rendah daripada tanah di depannya. Sehingga ketika hujan, air pun masuk.
"Banjir nih sedengkul dewasa. Itu ada batasnya kan terlihat bekas air," kata Arthur.
Selain rumah Arthur, satu lagi bangunan asli Portugis di Kampung Tugu adalah Gereja Tugu. Hanya tersisa dua bangunan asli dari masa Portugis yang tetap berdiri hingga saat ini.
Ia berharap pemerintah lebih memperhatikan lagi peninggalan sejarah seperti Kampung Tugu ini, seperti perawatannya dan pemasarannya.
"Kalau pemerintah enggak turun tangan ya susah, kita selalu berusaha semaksimal kami. Banyak sekali yang sudah kami lakukan di sini," kata Arthur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.