Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Dokter Forensik RS Polri Lihat Paru-paru Perokok Berat Saat Autopsi

Kompas.com - 16/07/2019, 19:49 WIB
Dean Pahrevi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Merokok pada umumnya tidak baik bagi kesehatan manusia. Hal itu dikarenakan merokok dapat menimbulkan gangguan pada saluran pernafasan bahkan menyebabkan penyakit kanker yang mengakibatkan kematian.

Dokter Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati Asri Megaratri Pralebda mengatakan, kondisi paru-paru pada perokok berat berbeda dengan manusia yang bersih dari rokok.

Hal itu diungkapkan berdasarkan pengalamannya menangani jenazah manusia saat proses autopsi.

"Gambarannya sama seperti yang ada di bungkus rokok. Gambarannya terlihat kalau dia itu perokok lama yah. Ya kehitaman, paru-paru yang merokok tuh ada bercak-bercak hitam dan kehitaman," kata Asri di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (16/7/2019).

Adapun kondisi paru-paru manusia yang tidak merokok umumnya berwarna abu-abu seperti warna asli paru-paru.

"Enggak ada sih (organ tubuh perokok lainnya yang berubah) hanya paru-paru yang berubah," ujar Asri.

Baca juga: Rutin Autopsi Jenazah Mendorong Asri Jadi Lebih Menghargai Hidup

Asri menambahkan, merokok secara rutin sangat berbahaya bagi kesehatan. Sejumlah bahan yang terdapat pada rokok dapat membuat manusia menjadi kecanduan akan rokok. Hal itu membuat perokok secara psikis tidak dapat beraktifitas normal tanpa menghisap rokok.

"Perokok tidak bisa beraktifitas normal secara psikis kalau tidak merokok, padahal (merokok) tidak ada hubungan dengan fungsi tubuhnya," ujar Asri.

Asri pun menganjurkan kepada setiap manusia agar selalu menjaga pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan yang sehat.

Sebab, berdasarkan pengalamannya menangani sejumlah jenazah dengan variasi penyebab kematian, kerusakan organ tubuh atau yang terjadi pada tubuh manusia itu adalah hasil dari perbuatan manusia itu sendiri.

"Kita kan akhirnya akan mati, kemudian dengan melihat tubuh manusia bagian dalam itu adalah hasil perbuatan selama kita hidup. Lifestyle kita, seperti perokok maka tubuhnya akan seperti itu, mungkin meninggalnya sakit pernafasan. Itu kan ironi yah," ujar Asri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com