Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebaran Betawi Sajikan Kerak Telor Raksasa Gratis untuk Pengunjung

Kompas.com - 20/07/2019, 17:56 WIB
Irfan Maullana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Festival budaya tradisional Lebaran Betawi di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, akan menyuguhkan kuliner kerak telor raksasa guna menarik minat pengunjung yang hadir ke acara tersebut.

"Hari ini kecamatan kami menghadirkan kerak telur ukuran biasa. Besok akan ada kerak telur raksasa," kata Camat Sawah Besar Prasetyo Kurniawan saat ditemui Antaranews.com di Jakarta, Sabtu (20/7/2019).

Kerak telor merupakan makanan asli Betawi di Jakarta. Bahan utama kudapan ini adalah beras ketan putih, telur, ebi yang disangrai kering dan ditambah bawang goreng, lalu ditambah bumbu yang dihaluskan berupa kelapa sangrai, cabai merah, kencur, jahe, merica, garam dan gula pasir.

Baca juga: Lebaran Betawi 2019 di Monas, Sejumlah Pengunjung Pakai Pakaian Betawi

Kerak telor raksasa itu hadir di stan Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, pukul 09.00 WIB pada Minggu pagi (21/7/2019).

Prasetyo menuturkan bahwa ukuran satu porsi kerak telor raksasa itu cukup untuk 200 orang pengunjung. Makanan tradisonal itu diberikan secara gratis.

Untuk membuat kerak telur raksasa tersebut, pihaknya menyediakan wajan penggorengan dan spatula berukuran besar. Adapun bahan bakunya membutuhkan lima liter beras ketan dan 15 kilogram telur.

"Pembuatan kerak telur raksasa itu nantinya akan melibatkan enam orang, karena ukuran makanan ini yang besar. Kami memberikan gratis untuk warga yang datang," ujarnya.

Baca juga: Lebaran Betawi di Monas, Sejumlah Pengunjung Berjejalan di Stan Makanan Gratis

Lebih lanjut Prasetyo menjelaskan bahwa upaya menghadirkan kerak telur raksasa di Lebaran Betawi ditujukan untuk mempromosikan makanan khas Betawi kepada masyarakat luas, khususnya wisatawan luar daerah.

"Kami berharap orang-orang akan semakin mengenal dan mencintai tradisi dan budaya lokal, terkhusus makanan tradisional," ucapnya.

Lebaran Betawi adalah salah satu festival tahunan warga Jakarta setelah lebaran Idul Fitri. Festival ini sebagai ajang silaturahim warga yang ada di lima wilayah administrasi, sekaligus memamerkan kekayaan tradisi dan budaya lokal dari setiap kecamatan di Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com