Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas UNHCR Mengecek Tempat Penampuan Pencari Suaka di Kalideres

Kompas.com - 22/07/2019, 16:52 WIB
Verryana Novita Ningrum,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas dari United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) atau Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi mendatangi tempat penampungan para pencari suaka di gedung eks Kodim, Kalideres, Jakarta Barat, Senin (22/07/2019).

Petugas yang berjumlah tiga orang itu hanya sekitar 15 menit berada di lokas itu. Mereka juga tidak banyak berbicara kepada pencari suaka.

Para petugas yang didampingi petugas kepolisian dan Satpol PP itu mengecek setiap ruangan yang ada di gedung tersebut. Kemudian, mereka juga mengecek area luar gedung.

Baca juga: Pemprov DKI Perpanjang Masa Penampungan Pencari Suaka, UNHCR Langsung Curhat

Selama pengecekan, para pencari suaka mengikuti para petugas itu. Mereka meminta kepastian nasib mereka. Namun, para petugas tetap bungkam.

"Mereka datang ke sini, untuk apa, tidak mendata dan tidak ada kepastian. Hanya sebentar saja," kata Zakid pencari suaka asal Afghanistan.

Usai melakukan pengecekan, mereka langsung meninggalkan lokasi. Para petugas itu juga enggan memberikan pernyataan kepada awak media.

Menurut Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Irmansyah, jumlah pencari suaka yang tinggal di tempat penampungan di eks kantor Kodim itu mencapai 1.400 orang.

Para pencari suaka itu berasal dari 12 negara, antara lain dari Somalia, Afghanistan, hingga China.

Para pencari suaka itu mulanya menduduki trotoar Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, tepatnya di depan kantor UNHCR untuk meminta bantuan dan jaminan perlindungan dari lembaga itu. Namun, Pemprov DKI Jakarta memindahkan para pengungsi ke eks Kantor Kodim, Kalideres, Jakarta Barat pada Kamis pekan lalu.

Baca juga: Dari Somalia sampai China, Pencari Suaka di Penampungan Kalideres Capai 1.400 Orang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com