Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selundupkan 500 Kg Ganja ke Jakarta, Pelaku Sudah Tiga Kali Lakukan Aksinya

Kompas.com - 12/08/2019, 23:13 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku penyelundupan 500 kilogram ganja mengaku sudah tiga kali menyelundupkan narkoba ke Jakarta. Penyelundupan paling akhir digagalkan Badan Narkotika Nasional (BNN) di Pelabuhan Tanjung Priok.

"Menurut keterangan tersangka ini sudah tiga kali," kara Deputi Pemberantasan BNN, Irjen Arman Depari di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara Senin (12/8/2019).

Dalam tiga kali pengiriman tersebut, pelaku menggunakan modus dan jumlah yang berbeda-beda.

"Jumlahnya ratusan (kilogram) dan ini yang paling besar jumlahnya," ujar Arman.

Arman mengatakan seluruh barang haram tersebut berasal dari wilayah Aceh.

Baca juga: Penyergapan di Pelabuhan Tanjung Priok, BNN Amankan 445 Bungkus Ganja Kering

Sebelumnya, BNN mengamankan empat orang tersangka atas kasus penyelundupan 500 kilogram ganja di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Empat orang tersebut diamankan secara terpisah. Pelaku pertama sebagai supir diamankan di Pelabuhan Tanjung Priok, pelaku kedua diamankan di Ciledug sebagai pihak yang menerima, pelaku ketiga diamankan di Aceh sebagai pengirim, serta pelaku terakhir diamankan di Banten berperan sebagai pengendali.

Arman mengatakan cara yang dilakukan pelaku penyelundupan ganja di Pelabuhan Tanjung Priok merupakan modus baru.

Baca juga: 4 Orang Diamankan dalam Kasus Penyelundupan 500 Kg Ganja di Tanjung Priok

Modus yang dimaksud ialah menggunakan berbagai jenis transportasi.

Awalnya, pelaku tersebut menyimpan 500 Kilogram ganja yang dibagi dalam 445 paket ganja di lantai minibus yang yang sudah dimodifikasi menggunakan pelat baja.

Minibus tersebut kemudian dinaikkan ke sebuah truk angkutan dan ditutupi terpal.

Truk tersebut kemudian dikirimkan oleh tersangka yang diamankan BNN dari Aceh menuju Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com