Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Minta Evaluasi Pelatihan Paskibra, Mulai Push Up hingga Penyobekan Diary

Kompas.com - 13/08/2019, 21:50 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kapolres Tangerang Selatan AKBP Febry Irawan mengimbau kepada Purna Paskibraka Indonesia (PPI) untuk mengevaluasi latihan kepada para anggotanya.

Evaluasi ini setelah adanya kasus kematian anggota Paskibraka Tangsel, Aurellia Qurratuaini yang diduga karena akumulasi kegiatan dalam mempersiapkan upacara HUT RI ke-74.

Bukan hanya soal pelatihan untuk kedisiplinan, Aurell juga mengalami beban lebih setelah buku diary yang merupakan bagian dari tugas kegiatan tersebut disobek.

"Kejadian buku yang disobek juga merupakan bagian yang harus dievaluasi, kenapa harus ada kegiatan itu, padahal kondisi fisik Paskibra ini sudah capek, latihan dari pagi sampai sore, malamnya harus menulis diary," kata Ferdy di Polres Tangsel, Selasa (19/8/2019).

 Baca juga: Polisi Tak Temukan Tanda Kekerasan pada Kematian Anggota Paskibraka Tangsel

Menurut Ferdy, aksi penyobekan catatan pribadi itu karena adanya salah satu dari 50 anggota paskibraka membuat kesalahan.

Meski memiliki tujuan baik untuk kebersamaan, namun paskibraka hanya mengatur kekompakan soal baris perbaris.

"Ada satu orang yang tidak menulis, maka rekan rekannya yang lain diary-nya dirobek. Ini yang barangkali kami maksud perlu adanya perbaikan supaya tidak menambah beban psikis dari para peserta. Jadi semua peserta pelatihan dirobek bukunya oleh seniornya, bukan hanya Aurel. Karena ada 2-3 orang yang tidak mengerjakan tugas," paparnya.

Baca juga: Kematian Anggota Paskibraka Tangsel, Polisi Periksa Buku Harian dan Rekam Medis Korban

Seperti diketahui, Aurell meninggal dunia dimasa pelatihan Paskibraka untuk HUT RI 2019.

Pelajar kelas XI MIPA 3 SMA Islam Al Azhar BSD tutup usia di kediamannya di Taman Royal 2, Cipondoh, Tangerang.

Berdasarkan keterangan orang tuanya, Aurell kerap mendapatkan kekerasan mulai dari harus lari dengan membawa tumpukan tiga kilogram pasir, push up, memakan jeruk berserta kulitnya hingga penyobekan dairy.

Dairy tersebut sudah ditulis Aurell sejak 22 hari menjalani pelatihan.

Setelahnya, Aurell harus menyalin isi dari Dairy itu dalam kuru waktu dua hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com