Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuasa Hukum Guru yang Laporkan Dugaan Pungli Minta Inspektorat Tangsel Buka Hasil Penyelidikan

Kompas.com - 19/08/2019, 18:24 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN. KOMPAS.com — Beberapa waktu lalu kuasa hukum Rumini, Jupri Nugroho, telah melayangkan surat kepada Inspektorat Tangerang Selatan.

Ini dilakukan untuk meminta inspektorat agar membuka hasil penyelidikan terkait perkara Rumini, guru yang melaporkan dugaan pungli di SDN Pondok Pucung 2 Tangerang Selatan.

"Sekitar tanggal 30 Juli menyurati surat ke inspektorat untuk meminta hasil pemeriksaan, tapi hingga saat belum ada jawaban," kata Jupri saat ditemui di kantor Tangerang Public Transparency Watch (TRUTH) di Pamulang, Tangsel, Senin (19/8/2019).

Baca juga: Hanya 1 Jam Investigasi, Dikdas Tangsel Sebut Tak Ada Pungli di SDN Pondok Pucung 02

Menurut Jupri, sampai saat ini pihaknya belum bisa melangkah lebih jauh untuk mengatasi kasus guru berusia 44 tahun tersebut. Dengan begitu, ia meminta inspektorat untuk membeberkan hasil penyelidikan yang dilakukan.

"Jadi sampai saat ini masih kita kawal dululah, apa yang inspektorat kerjakan soal kasus Rumini ini. Perkara inspektorat keluarkan hasil pemeriksaan pun inspektorat enggak bisa," katanya.

Kini hampir tiga bulan, kasus Rumini menjadi bola liar. Jupri pun menaruh harapan besar kepada Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany untuk turun langsung menangani kasus tersebut.

Baca juga: Komisi II DPRD Tangsel Setiap Tahun Terima Laporan Pungli di Sekolah

"Seharusnya ini Wali Kota ya turun juga. Harapan kita ya soal pidananya. Untuk inspektorat juga poin-poin apa yang sudah dilakukan inspektorat itu beberkan saja biar enggak ada yang ditutupi," paparnya.

Rumini, guru di SDN Pondok Pucung 2, mengalami pemecatan secara sepihak yang dilakukan oleh sekolah.

Pemecatan dilajukan setelah ia vokal dalam memprotes adanya dugaan pungli atau kebijakan pembiayaan yang memberatkan siswa SD tersebut.

Baca juga: Reaksi Kepsek Soal Gurunya yang Mengaku Dipecat karena Protes Pungli

Dugaan pungli tersebut seperti membeli buku paket, uang peraktik komputer, hingga biaya instalasi InFocus yang ditanggung oleh murid.

Itu diungkap Rumini setelah mengetahui jika biaya tersebut seharusnya sudah masuk dalam dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) dan dana Biaya Operasional Sekolah Daerah (BOSDA).

Baca juga: Mantan Guru SD yang Melaporkan Dugaan Pungli di Sekolahnya Pilih Keluar Kota untuk Tenangkan Diri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com