Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Kondisi Kantor Sindikat Penjual Apartemen Fiktif di Ciputat

Kompas.com - 23/08/2019, 21:05 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Lantai tak berubin, dinding berdebu, sampah berserakan. Begitulah kondisi kantor perusahan properti fiktif bernama Ciputat Resort Apartemen di Jalan RE Martadinata, Tangerang Selatan, Jumat (23/8/2019).

Kantor bercat biru muda yang sudah memudar itu berada di pinggir jalan. Spanduk besar bertulis "Kantor Pemasaran" terpampang menutupi sebagian dinding kantor. Di spanduk itu tertera nomor telepon. 

Maju sedikit mendekati gedung, terlihat meja dan bangku berantakan. Dinding kantor kini sudah diberi pita kuning oleh polisi (police line), yang menandakan tempat itu dalam penyelidikan polisi dan pihak yang tidak berpentingan dilarang masuk.

Baca juga: 3 Fakta Penipuan Apartemen di Ciputat

Faiz (37), perajin kayu di seberang kantor tersebut mengatakan, selama spanduk itu terpasang tidak ada aktivitas layaknya kantor pemasaran apartemen pada umumnya.

"Saya nggak tahu kalau gedung itu masih beroperasi. Saya kira sudah kosong lama, soalnya seperti nggak ada aktivitas aja di situ," ujarnya,, Jumat.

Faiz sudah menjalankan usaha di situ lebih dari lima tahun. Selama itu, ia mengaku belum melihat aktivitas pembangunan apartemen di belakang kantor tersebut.

"Saya gak pernah lihat tukang atau alat berat yang masuk gitu. Ya cuma gitu aja, seperti bukan kantor gitu. Tanah kosongnya juga ditutup aja. Kalau ada pembangunan kan dibuka. Misal ada truk masuk atau apalah," ujar dia.

Polisi dari Polda Metro Jaya telah menangkap tiga tersangka penjual apartemen fiktif yang mengaku berkantor di lokasi itu. Mereka adalah AS, KR dan PJ. Ketiganya telah menipu 455 orang dengan total kerugian mencapai Rp 30 miliar. 

Baca juga: Tersangka Penipuan Apartemen Fiktif di Ciputat Pernah Kerja di Bidang Properti yang Mangkrak

AS dalam sindikat itu berperan sebagai direktur PT MMS yang didirikan tahun 2016. KR sebagai direktur utama dan PJ mengendalikan dua rekannya itu dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan fiktif dan penerima uang pembayaran dari para korban yang tertipu.

PT MMS itu tidak pernah mengajukan izin mendirikan bangunan (IMB) ke dinas terkait terkait usaha properti yang mereka klaim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com