JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerhati isu lingkungan Riyanni Djangkaru mengaku dihubungi anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Komunikasi itu disebabkan karena ia mengkritik penggunaan batu karang dalam instalasi gabion di Bundaran HI, Jakarta Pusat, melalui akun Instagram-nya.
Mantan presenter acara Jejak Petualang itu tepatnya dihubungi anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Naufal Firman Yursak dan Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsitawati.
Baca juga: Riyanni Djangkaru Kritik Penggunaan Batu Karang dalam Instalasi Gabion
Riyanni menyampaikan, orang pertama menghubunginya adalah Naufal.
"Mereka merasa kaget. Terus aku bilang, substansi ini bukan memojokkan secara personal karena aku enggak ada urusan untuk itu. Substansi itu cukup jelas adalah mengenai penggunaan terumbu karang tersebut sebagai bagian dari instalasi," ujar Riyanni saat dihubungi, Sabtu (24/8/2019).
Sore harinya, giliran Suzi yang menghubungi Riyanni. Menurut Riyanni, Suzi merasa senang menerima masukan dari dirinya.
Sebab, Suzi dan jajarannya di Dinas Kehutanan tidak mengetahui jenis batu yang digunakan dalam instalasi gabion itu adalah batu karang.
"Beliau bilang gini, dia tidak tahu bahwa yang dia taruh itu adalah batu karang. Yang dia tahu, ketika proyek itu disetujui, pembangun proyek itu memesan batu tersebut dari toko batu dan itu yang dikirim oleh toko batunya," kata Riyanni.
Menurut dia, Pemprov DKI Jakarta pun harus menyampaikan ke publik soal asal muasal batu karang tersebut beserta buktinya.
Baca juga: Pro Kontra Warga soal Instalasi Gabion di Bundaran HI yang Telan Rp 150 Juta
Dalam percakapan itu, lanjut Riyanni, Suzi juga menanyakan solusi untuk persoalan instalasi gabion tersebut. Namun, Riyanni menyerahkan itu kepada Suzi dan jajarannya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.