Bima melanjutkan, kejadian ini terjadi satu hari sebelum ia melangsungkan pernikahan. Setelah menikah, ia dan istri langsung pergi bulan madu.
"Yang pasti saya sendiri tidak tahu-menahu kejadian itu seperti apa. Yang saya bisa kasih tahu adalah bahwa keluarga korban sudah datang, sudah mediasi sama mereka, sudah mendapat jalan terbaik. Jenazah pun sudah dibawa pulang," katanya.
Ia membantah jika anjingnya disebut rabies. Sebab, ia mengaku selalu memeriksa kondisi kesehatan anjingnya dan memberikan vaksin yang lengkap.
"Nah saya juga enggak tahu nih ini kenapa kok tiba-tiba, apakah tiba-tiba ada yang kaget atau teriak yang memicu dia untuk menggigit, kita enggak tahu. Karena dia pun kalau misal gigit enggak sefatal ini," ujar Bima.
Berdasarkan pemeriksaan saksi yang merupakan keluarga TD, diduga TD memerintahkan Yayan untuk memberi makan anjingnya yang berjenis malinois belgian itu.
Yayan sempat menolak karena takut. Namun, karena merasa tidak enak lantaran ia baru dua minggu bekerja, Yayan akhirnya menuruti perintah TD.
Saat membuka kandang anjing, Yayan langsung diserang anjing tersebut hingga mengalami luka serius.
Yayan yang bersimbah darah langsung dilarikan ke Rumah Sakit Adhyaksa. Namun, karena lukanya parah, korban dirujuk ke Rumah Sakit Polri Kramatjati.
Sesampainya di RS Polri, korban meninggal dunia.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan