Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dishub Kota Bogor Tunggu Kajian Soal Pelarangan Angkot di Pusat Kota

Kompas.com - 12/09/2019, 20:52 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mulai melakukan sejumlah langkah untuk membatasi keberadaan angkutan perkotaan (angkot) yang beroperasi di Kota Bogor.

Bahkan, Pemkot menargetkan di tahun 2022, seluruh angkot yang beroperasi di pusat kota dilarang melintasi kawasan tersebut.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor Rakhmawati mengatakan, upaya pelarangan angkot di pusat kota dimulai bersamaan dengan kajian operasional moda transportasi trem.

Meski begitu, Dishub Kota Bogor belum dapat mensosialisasikan pelarangan pengoperasian angkot di pusat kota kepada organisasi angkutan daerah (Organda).

Baca juga: Bima Arya: Tahun 2022, Angkot Akan Hilang dari Pusat Kota Bogor

Rakhmawati masih menunggu kajian lebih rinci terkait skema pengurangan angkot di jalur utama.

“Nanti kalau hasil kajiannya sudah ada, baru kita sampaikan. Nantinya angkot tidak akan hilang begitu saja, bertahap, nanti tahun 2022 kita harapkan hilang,” ucap Rakhmawati, Kamis (12/9/2019).

Dia menuturkan, nantinya angkot yang dilarang beroperasi di pusat kota akan dialihkan ke jalur lain atau pinggiran kota untuk mengurangi kepadatan di jalur utama.

"Enggak hilang full sebenarnya. Tapi jalur utama pasti akan hilang (angkot), jadi otomatis akan berkurang. Saat ini kan kebanyakan angkot-angkot yang tua itu yang masuk jalur utama,” ucap Rakhmawati, Kamis (12/9/2019).

Baca juga: Ini 7 Poin Hasil Pertemuan 28 Kepala Daerah di Bogor

Dia menambahkan, Pemkot Bogor juga mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat untuk memfasilitasi membangun terminal batas kota.

Sebab, kata Rakhmawati, sejauh ini angkot yang masuk ke Kota Bogor dari Kabupaten Bogor lebih banyak.

Nantinya, fungsi dari terminal batas kota akan membatasi angkot yang masuk ke Kota Bogor.

"Kepada provinsi, kami minta terminal batas kota jadi prioritas. Nanti, angkot dari kabupaten tidak masuk ke tengah kota, jadi berhenti di terminal batas kota,” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com