Salin Artikel

Dishub Kota Bogor Tunggu Kajian Soal Pelarangan Angkot di Pusat Kota

Bahkan, Pemkot menargetkan di tahun 2022, seluruh angkot yang beroperasi di pusat kota dilarang melintasi kawasan tersebut.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor Rakhmawati mengatakan, upaya pelarangan angkot di pusat kota dimulai bersamaan dengan kajian operasional moda transportasi trem.

Meski begitu, Dishub Kota Bogor belum dapat mensosialisasikan pelarangan pengoperasian angkot di pusat kota kepada organisasi angkutan daerah (Organda).

Rakhmawati masih menunggu kajian lebih rinci terkait skema pengurangan angkot di jalur utama.

“Nanti kalau hasil kajiannya sudah ada, baru kita sampaikan. Nantinya angkot tidak akan hilang begitu saja, bertahap, nanti tahun 2022 kita harapkan hilang,” ucap Rakhmawati, Kamis (12/9/2019).

Dia menuturkan, nantinya angkot yang dilarang beroperasi di pusat kota akan dialihkan ke jalur lain atau pinggiran kota untuk mengurangi kepadatan di jalur utama.

"Enggak hilang full sebenarnya. Tapi jalur utama pasti akan hilang (angkot), jadi otomatis akan berkurang. Saat ini kan kebanyakan angkot-angkot yang tua itu yang masuk jalur utama,” ucap Rakhmawati, Kamis (12/9/2019).

Dia menambahkan, Pemkot Bogor juga mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat untuk memfasilitasi membangun terminal batas kota.

Sebab, kata Rakhmawati, sejauh ini angkot yang masuk ke Kota Bogor dari Kabupaten Bogor lebih banyak.

Nantinya, fungsi dari terminal batas kota akan membatasi angkot yang masuk ke Kota Bogor.

"Kepada provinsi, kami minta terminal batas kota jadi prioritas. Nanti, angkot dari kabupaten tidak masuk ke tengah kota, jadi berhenti di terminal batas kota,” tutupnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/12/20521001/dishub-kota-bogor-tunggu-kajian-soal-pelarangan-angkot-di-pusat-kota

Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke