Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes DKI Akan Pastikan Sebab Kematian Anak yang Diduga Keracunan PM-TAS

Kompas.com - 16/09/2019, 18:50 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, pihaknya masih akan mengevaluasi sebab kematian seorang anak yang diduga keracunan makanan dari penyediaan makanan tambahan anak sekolah (PM-TAS) di SDN 19 Tugu Koja, Jakarta Utara.

Widyastuti mengatakan, berdasarkan pemberitaan di media online, kematian bocah itu, LSZ, diduga karena keracunan nasi goreng PM-TAS.

Sementara dari informasi yang mereka rangkum saat ini, LSZ diketahui pernah dirawat di RSUD Koja dengan gangguan saluran pencernaan dan penyakit jantung bawaan.

Namun, terlepas dari itu, Widya menyampaikan pihaknya turut berdukacita terkait meninggalnya LSZ pada Kamis (12/9/2019) setelah sempat mendapat perawatan intensif di RSUD Koja.

Baca juga: Seorang Anak Diduga Tewas karena Keracunan PM-TAS, Dinkes DKI Evaluasi SOP Penyiapan Makanan

"Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk terus mendukung dan mengawal program penyediaan makanan tambahan anak sekolah (PM-TAS) di DKI Jakarta," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, LSZ (3) diduga meninggal dunia akibat keracunan makanan PM-TAS yang dibawa kakaknya dari sekolah. LSZ didiagnosis dokter mengalami infeksi saluran pernapasan, kadar garam tinggi, serta infeksi saluran pencernaan.

Ayah dari LSZ, Wahyu Irawan (31), mengatakan, anaknya didiagnosis mengalami tiga gangguan kesehatan setelah mengonsumsi nasi goreng tersebut.

Wahyu mengatakan, anaknya memang sudah lama mengidap gangguan pernapasan. Namun, untuk infeksi saluran pencernaan, penyakit ini baru pertama kali diderita anak bungsunya itu.

"Dari awal dua anak itu enggak ada masalah (pencernaan). Pokoknya bisa dibilang setelah maka nasi goreng," ujar Wahyu, Jumat lalu.

Menurut Wahyu, selain LZS, kakak korban bernama ZAA serta beberapa siswa lainnya mengalami muntah-muntah setelah mengonsumsi nasi goreng tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com