Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusuh di Sekitar Senayan, Karyawan dan Pengunjung JCC Tak Bisa Pulang

Kompas.com - 24/09/2019, 20:33 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kerusuhan di sekitar Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019) sore hingga malam, membuat sejumlah orang kesulitan kembali ke rumah masing-masing.

Kerusuhan masih berlangsung hingga pukul 20.00 WIB, imbas dari aksi unjuk rasa kelompok mahasiswa di depan Kompleks Parlemen Senayan.

Seperti dialami sejumlah karyawan dan pengunjung Jakarta Convention Centre (JCC). Mereka terjebak tak bisa pulang.

Di JCC, ada dua acara yang digelar, yakni Fintech dan IIPEX (Indonesia Internasional Properti Expo).

Baca juga: Situasi Terkini Pasca-ricuh di DPR, Mahasiswa Terpusat di 4 Lokasi Ini

Pantauan Kompas.com pukul 19.30 WIB, tampak karyawan dan pengunjung JCC menunggu di halaman.

Sementara sekelompok mahasiswa yang didorong mundur Kepolisian tampak beristirahat di kawasan JCC.

Salah satu penjaga booth di event IIPEX, Ari Aprianus mengaku, telat pulang ke rumah lantaran menunggu massa bubar.

Biasanya, Ari pulang ke rumahnya yang ada di Bekasi pukul 18.00 WIB.

Baca juga: VIDEO: Rusuh Depan DPR, Jalan Gatsu dan Tol S Parman Lumpuh

Ia khawatir terjebak di antara massa yang rusuh dan terkena gas air mata.

"Ya ini udah telat pulang sih terjebak di sini. Saya tunggu lama banget nggak kelar-kelar. Biasanya mah pulang pukul 18.00 WIB juga udah pulang," ujar Ari di depan JCC, Selasa.

Nicholas (25), karyawan JCC lainnya mengaku khawatir jika dirinya pulang akan terjadi sesuatu.

"Saya sih kalau tidak bubar juga massanya palingan nginep di sini dibanding pulang kemana-mana," katanya.

Baca juga: Jalan Menuju Gedung DPR Ditutup, Arus Lalu Lintas Dialihkan ke Jalan Jenderal Sudirman

Aksi unjuk rasa hari ini, juga berimbas pada jumlah kunjungan. JCC hari ini terpantau sepi pengunjung.

Sementara itu, Victor (43), pengunjung JCC mengaku sudah satu jam menunggu ojek online untuk keluar dari JCC.

Sejumlah pengemudi ojek online menolak order lantaran takut dengan massa yang rusuh.

"Saya tunggu tadi abangnya gak dapet, sekalinya dapet malah dicancel," ucapnya.

Kerusuhan pecah berawal dari sekelompok mahasiswa yang memaksa masuk Kompleks Parlemen Senayan dengan memanjat pagar.

Polisi kemudian menyemprotkan air dengan water canon dan menembakan gas air mata ke arah massa yang berkumpul di depan pagar.

Mahasiwa kemudian membalas dengan melemparkan polisi dengan bambu dan batu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com