Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Menyisir Perkampungan, Gas Air Mata Meletus Tepat di Depan Gedung Kompas

Kompas.com - 25/09/2019, 02:43 WIB
Palupi Annisa Auliani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comPolisi dengan menggunakan sepeda motor masih terus menyisir kawasan Senayan, Rabu (25/9/2019) dini hari. Bahkan, tembakan gas air mata pun dilontarkan tepat di depan Gedung II Kompas Gramedia yang berhadapan dengan Menara Kompas.

Kompas.com yang ada di lokasi menyaksikan beberapa motor polisi—dengan dua polisi berboncengan—melintas jalan yang membelah kedua gedung di kompleks Grup Kompas Gramedia, sekitar pukul 01.40 WIB.

Pada saat itu, sejumlah warga berjaga menutup gang-gang perkampungan. Mereka membuat barikade sembari meneriakkan informasi bahwa mereka adalah warga. 

Baca juga: Rabu Pukul 00.30, Polisi Sweeping Senayan dan Cokok Orang yang Diduga Pelaku Rusuh

Awalnya, sepeda motor polisi itu melintas saja di ruas jalan yang kosong dengan barikade warga menutup gang di samping Gedung II Kompas Gramedia.

Tak dinyana, tepat di depan gerbang besar Gedung II Kompas Gramedia, polisi melepaskan tembakan gas air mata. Sontak, kabut gas air mata pun menggelayut.

Warga perkampungan yang tak sempat menjauh saat polisi yang tengah melakukan penyisiran peserta demo mahasiswa melontarkan gas air mata di depan Gedung II Kompas Gramedia, Jl Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2019) dini hari.KOMPAS.com/PALUPI ANNISA AULIANI Warga perkampungan yang tak sempat menjauh saat polisi yang tengah melakukan penyisiran peserta demo mahasiswa melontarkan gas air mata di depan Gedung II Kompas Gramedia, Jl Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2019) dini hari.

Warga dan Kompas.com yang ada di lokasi berhamburan menjauh. Meski demikian efek gas dari jarak sedemikian dekat cukup kuat terasa. Tutupan kain dan siraman air tak mempan menahan efek gas air mata ini.

Setelah sekitar 5 menit mengatur napas dan menahan efek gas air mata, dari dalam gang sejumlah warga datang menawarkan pasta gigi kepada orang-orang yang terkena efek lontaran gas air mata ini.

Baca juga: Rusuh di Sekitar Senayan, Karyawan dan Pengunjung JCC Tak Bisa Pulang

Penyisiran dilakukan polisi terkait dengan demo mahasiswa pada Selasa (24/9/2019) yang juga berakhir rusuh dengan banyak lontaran gas air mata dan insiden pembakaran.

Saat Kompas.com bertanya pada kerumunan yang ada di depan gang, mereka menyatakan semua yang ada di situ adalah warga setempat. Beredar kabar polisi menangkap orang yang diduga perusuh saat melontarkan gas air mata itu.

Lokasi ini sejak Selasa petang terus terimbas efek gas air mata dari polisi. Karyawan pun sempat tertahan di dalam gedung hingga lewat pukul 22.00 WIB.

Seluruh gerbang kantor ditutup untuk pengamanan hingga saat berita ini ditulis, dengan penjagaan berlapis oleh petugas keamanan gedung.

Baca juga: Setelah KPK Dikebiri dan Tak Sakti Lagi...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com