Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laporkan Kekeringan Jakarta Lewat Nomor 112, Suplai Air Bersih Tiba dalam 2 Jam

Kompas.com - 26/09/2019, 16:56 WIB
Nursita Sari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Jakarta bisa melaporkan kekeringan yang terjadi di wilayahnya melalui layanan call center Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di nomor 112.

Pemprov DKI Jakarta melalui badan usahanya, PT PAM Jaya, akan mendistribusikan bantuan air bersih ke wilayah Jakarta yang mengalami kekeringan.

Direktur Utama PT PAM Jaya Priyatno Bambang Hernowo mengatakan, bantuan air bersih akan tiba di wilayah kekeringan dalam waktu dua jam sejak warga melaporkan kondisi kekeringan.

"Dari (call center) 112, kemudian (informasi diteruskan) ke kami, kami kemudian siapkan armadanya, ambil airnya, kemudian kami distribusikan. Kurang lebih dua jam sejak permintaan hingga sampai di lokasi," ujar Hernowo di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (26/9/2019).

Hernowo menyebut, pasokan air PT PAM Jaya di SPAM Jatiluhur masih aman. PT PAM Jaya juga memiliki pasokan air di wilayah Tangerang.

Baca juga: Cerita Warga yang Kekeringan, Terpaksa Mandi ke Sungai yang Airnya Bercampur Kotoran

"Pasokannya masih oke sampai dengan saat ini. Kami punya reservoir, kemudian kami akan salurkan lewat tangki-tangki," kata dia.

Hernowo menyampaikan, PT PAM Jaya bekerja sama dengan dua operator layanan air bersih, PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) dan PT Aetra Air Jakarta, untuk menyalurkan air bersih yang dibutuhkan warga Jakarta.

Air bersih yang disalurkan diambil dari instalasi pengolahan air (IPA) atau water treatment plant (WTP) Palyja dan Aetra.

"Kita dibantu tangkinya juga (oleh Palyja dan Aetra). Kemudian kan saat ini WTP dikelola oleh mereka, sehingga kita ngambilnya di titik-titik di mana mereka saat ini mengelola itu," ucap Hernowo.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya mengatakan, terdapat 15 kecamatan di Jakarta berpotensi mengalami kekeringan pada musim kemarau panjang ini. Data 15 kecamatan itu bersumber dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Baca juga: 15 Kecamatan di Jakarta Berpotensi Alami Kekeringan

Kecamatan tersebut yakni Menteng, Gambir, Kemayoran, dan Tanah Abang di Jakarta Pusat. Kemudian, Kecamatan Makasar, Pulogadung, dan Cipayung di Jakarta Timur.

Selanjutnya, Kecamatan Tebet, Pasar Minggu, dan Setiabudi di Jakarta Selatan. Kemudian, Kecamatan Cilincing, Tanjung Priok, Koja, Kelapa Gading, dan Penjaringan di Jakarta Utara.

Anies menyampaikan, meskipun hanya 15 kecamatan yang rawan kekeringan, Pemprov DKI juga harus mengantisipasi terjadinya kekeringan di kecamatan-kecamatan lain.

Karena itu, Pemprov DKI Jakarta membentuk satuan tugas (satgas) untuk mendistribusikan air bersih di wilayah-wilayah yang berpotensi kekeringan.

"Satgas air bersih ini bertugas melaksanakan penanganan pemberian bantuan air bersih kepada masyarakat Jakarta yang kawasannya yang mengalami kekeringan," kata Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com