Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Universitas Pancasila Konfirmasi Mahasiswanya Terlibat Kericuhan di Unas

Kompas.com - 08/10/2019, 13:37 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Universitas Pancasila (UP) Putri Langka mengonfirmasi bahwa mahasiswanya terlibat pertikaian dengan mahasiswa Unversitas Nasional (Unas).

Dua mahasiswa yang terlibat berasal dari Fakulitas Hukum. Namun, Putri tidak bersedia mengungkap identitas mahasiwa tersebut.

"Iya Fakultas Hukum. Tahun angkatan 2014 sama 2018," kata Putri saat ditemui di kampus Universitas Pancasila, Selasa (8/10/2019).

Putri menjelaskan bahwa dua orang mahasiswa itu sempat mengajak temanya untuk pergi ke gedung Unas. Mereka mau bertemu salah satu mahasiswa Unas karena ingin menyelesaikan masalah pribadi.

"Mereka Itu mau manyelesaikan masalah pribadi, tidak ada kaitannya dengan institusi. Sehingga kami pun masih perlu waktu untuk konfirmasi. Nanti bidang kemahasiswaan mau urus ke sana," ucap dia.

Baca juga: Disulut Masalah Pribadi, Dua Kubu Mahasiwa Terlibat Kericuhan di Kampus Unas

Sebelumnya, kericuhan antara mahasiswa UP dan Unas sempat terjadi di lingkungan kampus Unas, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Senin (7/10/2019).

Kericuhan yang terjadi pukul 17.10 WIB itu  melibatkan mahasiswa dari dua kampus berbeda, yakni kampus Unas dan UP.

Hal tersebut dibenarkan Kapolsek Pasar Minggu Kompol Prayitno saat dikonfirmasi.

Prayitno mengatakan, kericuhan tersebut bermula dari masalah pribadi anatara dua oknum mahasiswa UP dengan satu orang mahasiswa Unas.

Dua orang mahasiswa ini pun mengajak dua temanya untuk datang ke Unas.

Mereka berempat pun bertemu dengan seorang mahasiswa Unas tersebut. Alih-alih ingin menyelesaikan masalah, mahasiswa Unas ini malah dipukul oleh empat orang tersebut.

"Niatnya mungkin mau menyelesaikan masalah ke Unas tapi malah terjadi pemukulan," kata Prayitno.

Sontak mahasiswa Unas yang lain pun geram karena melihat temanya dipukul di dalam kampus sendiri. Alhasil, keributan pun terjadi.

Baca juga: Kapolsek Jatinegara Terhantam Batu Tawuran Mahasiswa Trisakti

Polisi akhirnya datang ke lokasi sekitar pukul 19.00 WIB untuk meredam kericuhan di lokasi. Prayitno mengaku sempat kewalahan karena kericuhan tersebut melibatkan ratusan mahasiswa.

Dari peristiwa tersebut polisi mengamankan dua orang, yakni satu oknum mahasiswa UP dan satu temanya. Sedangkan dua orang lain melarikan diri.

"Dua orang lagi yakni oknum mahasiswa UP dan temanya melarikan diri. Jadi kami hanya amankan dua orang saja," ucap Prayitno.

Untuk korban pemukulan pun hanya mengalami luka ringan. Dia direncanakan akan diperiksa di Polres Metro Jakarta Selatan hari ini.

"Ya kemarin dia pulang dia nggak ada masalah sih . Mungkin dia hari ini akan diperiksa Polres. Dia kan saksi korban," kata Prayitno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com