Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Langsung Dituntut Tuntaskan Kasus Pelanggaran HAM di Masa Lalu

Kompas.com - 21/10/2019, 16:34 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Forum Mahasiswa Bersatu (FMB) hari ini menggelar aksi unjuk rasa menuntut penuntasan kasus pelanggaran HAM di masa lalu.

Aksi unjuk rasa ini diikuti beberapa kampus di Jakarta, di antaranya UBK, Unas, IISIP, Perbanas, Unindra, Univ Tama Jagakarsa dan KANPMI.

Aksi ini dilakukan di depan kampus IISIP, Lenteg Agung, Jakarta Selatan, Senin (21/10/2019).

Dalam tuntutannya, mereka menagih janji Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera menuntaskan kasus pelanggaran HAM di masa lalu.

Mereka merasa janji tersebut belum dituntaskan sejak awal pemerintahan Jokowi periode pertama hingga sekarang.

Baca juga: Amnesty dan Ikohi Tagih Janji Jokowi Ungkap Kasus Pelanggaran HAM

"Sejauh ini kami dari mahasiwa belum pernah melihat etikat baik atau sikap dari pemerintah rezim Jokowi untuk mengusut tuntas kasus HAM," ucap Gibran selaku Humas FMB dan orator massa aksi saat ditemui di depan kampus IISIP Jakarta.

Mereka menilai Jokowi hanya mengumbar janji menuntaskan kasus pelanggaran HAM di masa lalu untuk kepentingan politik yang bertujuan mendapatkan hati rakyat demi menjadi presiden RI.

Gibran juga menilai banyak kasus pelanggaran HAM baru yang terjadi di masa pemerintahan Jokowi. Dia merujuk pada tindakan represif yang berujung jatuhnya korban beberapa mahasiswa saat demo mahasiswa besar besaran pada 24 September 2019 lalu.

"Hari ini justru kita dibenturkan oleh permasalahan baru terkait pelanggaran HAM. Artinya etikat baik belum terlihat," kata dia.

Baca juga: Komite Ad hoc Pelanggaran HAM Masa Lalu Tercantum di RPJMN, Kontras: Nggak Ada Barangnya

Dia meminta Jokowi, di masa jabatan periode kedua ini, agar serius menuntaskan kasus pelanggaran HAM.

Dengan dituntaskan kasus HAM di masa lalu, dia yakin bangsa akan menjadi lebih besar dan bermartabat karena tidak terikat lagi dengan dosa yang belum selesai di masa lalu.

"Walau kami sebenarnya pesimistis, tapi kami tetap menuntun pemerintah selesaikan kasus pelanggaran HAM masalalu, kekerasan terhadap mahasiswa dan aktivis serta kebebasan berpendapat," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com