Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah 8 Jam, Lima Anggota Greenpeace yang Pasang Spanduk di Patung Selamat Datang Dievakuasi

Kompas.com - 23/10/2019, 16:52 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lima anggota organisasi masyarakat Greenpeace yang memasang spanduk di Patung Selamat Datang, Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2019), akhirnya dievakuasi.

Kelimanya dievakuasi setelah sekitar delapan jam bertahan di atas Patung Selamat Datang setinggi lima meter.

Setelah turun, mereka langsung diamankan ke Polsek Menteng.

Sebelumnya, polisi berkali-kali membujuk mereka turun.

Baca juga: Ini Alasan Kelompok Aktivis Greenpeace Pilih Patung Pancoran untuk Dipanjat

Wakapolres Jakarta Pusat, AKBP Bambang Susatyo sempat berenang menghampiri mereka, namun tetap dihiraukan.

Polisi juga memanggil mereka menggunakan alat pengeras suara dari atas mobil pengurai massa milik Polres Jakarta Pusat.

Kapolsek Menteng, Deddy Supriadi dan tim lainnya kemudian menghampiri dengan perahu karet untuk bernegosiasi dengan mereka. Namun hasilnya nihil.

Kemudian pukul 16.00 WIB, kelimanya berhasil dibujuk untuk turun dari patung Selamat Datang.

Baca juga: Pasang Spanduk di Patung Bundaran HI dan Dirgantara, Ini Tuntutan Greenpeace

Mereka turun satu per satu dari atas patung dan berenang menuju perahu karet yang dibawa tim evakuasi dari polisi.

Setelah turun, baru diketahui mereka terdiri dari dua perempuan dan tiga pria.

Mereka kemudian dibawa menggunakan mobil tahanan ke Polsek Menteng.

Belgis, salah seorang peserta aksi mengatakan, pihaknya berharap Presiden Joko Widodo mendengar tuntutan mereka.

Ia mengaku korban perusakan lingkungan.

“Tidak cuma saya, bukan mereka yang ada di Kalimantan, tapi kita semua yang ada di sini termasuk pak Presiden. Saya mohon dengarkan kita yang ada di sini Pak, kami korban,” tuturnya.

Sebelumnya, Greenpeace memasang spanduk di Patung Selamat Datang Bunderan HI dan Patung Dirgantara, Pancoran, hari ini.

Spanduk yang dipasang bertuliskan “Orang Baik Pilih Energi Baik”. Ada pula spanduk yang bertuliskan “Lawan Perusak Hutan”.

Pemasangan ini sebagai bentuk protes mereka kepada Presiden Jokowi. Mereka menuntut Jokowi memperbaiki energi dan hutan yang masih menjadi masalah utama di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com