Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anaknya Diamankan Polisi karena Bawa Pisau Dapur, Ayah Minta Dilepaskan

Kompas.com - 23/10/2019, 22:59 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Orangtua M (38), Makmun Sholeh mengaku, putranya tersebut memiliki gangguan kejiwaan.

M (38) diamankan oleh Satlantas Jakarta Barat di dekat pos lantas Cengkareng pada Rabu (23/10/2019), karena kedapatan membawa pisau saat petugas menggelar Operasi Zebra 2019.

Makmun mengatakan, meski memiliki riwayat gangguan jiwa, anaknya belum pernah melakukan kekerasan terhadap orang lain.

"Emang begitu, emang sih biasa ribut sama orang-orang, paling mulut doang. Kalau sampai mencelakakan orang sih belum pernah," ucap Makmun saat ditemui di Rawa Buaya, Cengkareng, Rabu.

Baca juga: Polisi Amankan Pria Pembawa Sanjata Tajam di Sekitar Pos Lantas Cengkareng

Makmun menjelaskan, M sebelumnya sempat menjalani rehabilitasi di panti. Namun belakangan, M kembali ke rumah.

"Anak ini sampai direhabilitasi di Joglo terus minta-minta 'Pak pulang, ngga mau lagi di sini.' Ya sudah, kita turuti. Dokter bilang pulang, ya yaudah pulang," ucap Makmun.

Makmun mengatakan, anaknya saat ini menjalani berobat jalan dengan pemeriksaan RS Cengkareng. Terkadang, M sendiri yang mengambil obatnya.

Ia menambahkan, kondisi M yang sempat membaik. M kemudian menikah dan kini memiliki dua anak.

Baca juga: M, Pria yang Bawa Senjata Tajam ke Pos Lantas Cengkareng Punya Riwayat Gangguan Kejiwaan

Namun, belakangan tingkahnya berubah hingga membuat istrinya membawa anak-anak pergi meninggalkan M.

Mengetahui anaknya kini diamankan polisi, Makmun berharap agar polisi hanya memberi nasihat kepada M, tanpa diproses hukum.

"Ya habis mau ngapain, lepasin aja suruh pulang," ujar Makmun.

M diamankan setelah dirinya kedapatan membawa pisau dapur saat petugas Satlantas Jakarta Barat menggelar Operasi Zebra 2019 di perempatan Cengkareng di Jalan Raya Daan Mogot, Jakarta Barat.

Kanit Lantas Polsek Cengkareng AKP Rahmat Suryaman mengatakan, polisi menerima informasi dari tukang ojek setempat yang melihat gerak-gerik M mencurigakan.

Setelah ditelusuri, ternyata M hendak menurunkan bendera salah satu organisasi kemasyarakatan yang ada di sekitar lokasi.

"Ketika saya sedang melaksanakan Operasi Zebra, ada tukang ojek hampiri saya bilang kalau ada orang mau nurunin bendera," kata Suryaman di pos lantas Cengkareng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com