JAKARTA, KOMPAS.com - Kaum milenial mahir menggunakan media sosial. Fungsinya bukan lagi sekadar buat hiburan.
Berbagai aspek kehidupan, termasuk dinamika politik, bisa muncul atau dibahas di media sosial.
Hal itu bisa terlihat dari cara-cara yang dilakukan anggota DPRD DKI yang usianya tergolong kaum milenial. Mereka menggunakan media sosial sebagai sarana untuk mengkritik rancangan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) DKI 2020.
KUA-PPAS 2020 merupakan cikal bakal dari APBD DKI 2020.
William Aditya Sarana salah satunya. Anggota DPRD dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu mengkritik anggaran "siluman" dalam KUA-PPAS menggunakan akun media sosial pribadinya.
Dalam akun Instagram @wiillsarana, William mengunggah gambar tentang usulan anggaran Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat sebesar Rp 82 miliar untuk membeli lem Aibon.
Baca juga: Setelah Anggaran Lem Aibon Viral, Ini yang Dilakukan Dinas Pendidikan DKI
Di akun tersebut, William awalnya mengeluhkan KUA-PPAS yang tidak bisa diakses dari di situs apbd.jakarta.go.id. Padahal, rapat pembahasan mengenai hal tersebut di DPRD DKI sudah dimulai.
"Namun, kami berhasil mendapatkan cara untuk mengaksesnya. Lalu kami temukan anggaran yang cukup aneh lagi, yaitu pembelian lem Aibon sebesar Rp 82 miliar lebih oleh Dinas Pendidikan," tulis William dalam akunnya, Selasa (29/10/2019).
Unggahan William itu menjadi viral di berbagai lini media sosial. Bahkan, hasil bidik layar akun Instagram William itu masuk trending di Twitter.
Dari unggahan William, berbagai kritik dengan nuansa nyeleneh tetapi tepat sasaran pun muncul. Salah satunya dari akun Twitter @handokotanjung.
Ia membuat perhitungan bahwa lem Aibon dengan anggaran pembelian Rp 82 miliar bisa digunakan untuk mengelem Monas sebanyak 95 kali.
Berbeda dari William, Agustina Hermanto atau yang lebih dikenal sebagai Tina Toon, menggunakan media sosial Youtube.
Di akun Youtube-nya, Tina Toon memberi penjelasan mengenai pembahasan rencana anggaran DKI 2020 yang sedang ia lakukan sebagai anggota DPRD saat ini.
Ia menjelaskan, pembahasan dimulai di masing-masing komisi, lalu ke banggar, hingga rapat paripurna.
Baca juga: Perasaan Tina Toon Campur Aduk Saat Dilantik Jadi Anggota DPRD DKI
Penjelasan Tina banyak mendapat pujian dari khalayak pengguna media sosial tersebut. Salah satunya Rey Marpaung.
"Untung ada kaum muda milineal di dalam yang memahami dan berani untuk memberantas. Sukses terus kak, GBU," tulis Rey di kolom komentar video Tina.
Kolom komentarnya juga diisi harapan agar pemerintah bisa lebih transparan.
"Keep it up Tina, simple but informative. Mudah-mudahan rincian anggaran bisa gampang diakses online biar bisa diawasi masyarakat bareng-bareng," tulis akun Raditya Utama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.