Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langkah PSI Sebar Anggaran DKI Dapat Ditiru Parpol Lain untuk Gaet Pemilih

Kompas.com - 01/11/2019, 17:31 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menganggap langkah Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta mengumbar kejanggalan dalam rancangan KUA-PPAS DKI 2020 bisa "menular".

Namun, ditiru atau tidaknya langkah itu oleh partai politik lain, tergantung pertimbangan masing-masing partai politik. Lucius mengatakan, langkah PSI terbukti jitu merebut simpati.

"Dukungan dari publik yang cukup luas ini menurut saya membuat PSI cukup punya rasa percaya diri," ujar Lucius kepada Kompas.com melalui telepon, Jumat (1/11/2019) siang.

Baca juga: PSI Disebut Cari Panggung karena Viralkan Anggaran DKI, Formappi: Sudah Fitrahnya, Apa yang Salah?

"Semoga ini dilihat partai-partai lain sebagai salah satu best practice untuk menarik konstituen," imbuhnya.

Menurut Lucius, langkah PSI menjadi awal yang baik bagi kerja parlemen Ibu Kota dan dapat dijadikan inspirasi. Namun, ia menggarisbawahi bahwa preseden ini tetap berpeluang jadi euforia sesaat saja.

"Saya kira ini preseden baik, walaupun kita harus memperkuat desakan pada partai-partai untuk bisa memastikan ini bukan hanya euforia sesaat," ungkapnya.

Baca juga: Fraksi PSI Disemprot karena Sebar Anggaran, Formappi: Itu Terlalu Kekanak-kanakan

"Kita juga harus pastikan konsistensi PSI ke depan," tambah Lucius.

Sebelumnya, publik diramaikan dengan temuan sejumlah pos rancangan KUA-PPAS DKI 2020 yang anggarannya di luar nalar oleh Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta.

Ada anggaran Rp 82 miliar untuk pengadaan lem aibon dan pengadaan bolpoin sebesar Rp 124 miliar di Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur, misalnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com