Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Tukang Bakso yang Ditodong dan Diborgol Polisi karena Dikira Pengedar Narkoba

Kompas.com - 07/11/2019, 19:16 WIB
Cynthia Lova,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - AE, pemuda yang ditangkap polisi di depan toko di Perumahan Mutiara Taman Palem Blok B, Jakarta Barat, Selasa (5/11/2019) lalu, karena dikira pengedar narkobar mengisahkan apa yang sedangkan dilakukannya saat ditangkap dan apa yang dialaminya setelah itu.

AE menceritakan, dia sedang asyik menikmati wifi gratis di toko itu dengan mengunduh film di ponselnya ketika tiba-tiba saja poisi turun dari mobil dan menghampirinya. Ia pun kaget dan panik.

“Saya namanya orang awam ditodongin senjata, senapan begitu gimana tidak panik coba,” ujar AE, yang mengaku sebagai tukang bakso, di Polsek Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis ini.

Baca juga: Viral Video Penangkapan Pemuda Diduga Dijebak Kasus Narkoba, Ini Penjelasan Polsek Cengkareng

Setelah ditodong pistol, ia diborgol, seolah-olah tersangka.

Ia lalu dibawa ke Polsek Cengkareng dan diinterogasi pihak kepolisian.

Polisi rupanya mengamankan AE lantaran di toko tempat dia menikmati wifi terdapat barang bukti narkoba.

“Pas saya ditanya apakah barang itu punya saya, sambil menunjuk narkoba. Saya langsung bilang itu bukan barang saya, saya cuma main ponsel,” kata AE.

Meski telah mengaku dirinya bukan pemilik narkoba, AE tetap dibawa ke kantor polisi.

Pihak kepolisian meminta AE menjalani tes urine guna membuktikan dirinya bukan pengguna dan bukan pengedar narkoba.

Tidak hanya tes urine, polisi juga memeriksa seluruh isi ponsel AE untuk memastikan dia pengedar narkoba atau bukan.

“Setelah dinterogasi, dites urine, dan ponsel saya diperiksa, hanya ada keluarga dan teman saya, akhirnya saya lolos,” ucap AE.

Terekam CCTV

Peristiwa penangkapan AE ternyata terekam kamera CCTV dan rekaman itu kemudian viral di media sosial. 

AE tak menyangka bahwa video penangkapan dirinya viral di media sosial. Ia sendiri tak mengenal pemilik akun yang menyebarkan video itu.

Saat ini AE masih trauma dengan penangkapan itu.

Baru kali ini ia berurusan dengan kepolisian.

Baca juga: Polisi Bantah Tuduhan Salah Tangkap hingga Jebakan dalam Penangkapan Pemuda di Tegal Alur

“Ketibaan sial saya, saya kalau ketemu polisi juga jadi takut. Syok saya, tidak mau kesana lagi (tempat biasa AE cari wifi gratis),” ujar dia.

Kapolsek Cengkareng Kompol Khoiri membenarkan adanya penangkapan, seperti yang terekam dalam video yang beredar. 

"Iya benar, kalau enggak salah hari Selasa," kata Khoiri, Kamis.

Menurut dia, anggota Polsek Cengkareng saat itu tengah mengejar tersangka pelaku peredaran narkoba di wilayah Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com