Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada yang Salah dari Banyaknya Warga Gunakan Kereta Bandara ke Jakarta....

Kompas.com - 29/11/2019, 20:27 WIB
Singgih Wiryono,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Sekjen Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Harya Setyaka mengatakan fenomena Kereta Bandara sebagai transportasi para pekerja di Batu Ceper ke Jakarta menjadi tanda tidak tercapainya tujuan Kereta Bandara dibuat.

"Tujuan itu tidak tercapai, ada tujuan lain yang justru tercapai," kata dia saat dihubungi Kompas.com melalui telepon, Jumat (29/11/2019).

Pria yang akrab disapa Koko ini mengatakan, tujuan awal diluncurkannya Kereta Bandara sebagai pergerakan masyarakat yang akan menuju Bandara Soekarno-Hatta bisa berkurang di ruas-ruas jalan raya.

"Problemnya kan adalah rencana awalnya kereta bandara agar lebih banyak pergerakan ke bandara tidak membebani jaringan jalan," ucap dia.

Baca juga: Beralih dari KRL, Ratusan Orang Berangkat Kerja Pakai Kereta Bandara dari Stasiun Batu Ceper

Sedangkan saat ini yang terlihat justru fenomena Kereta Bandara yang digunakan masyarakat bukan untuk ke Bandara, melainkan ke Jakarta. Memang hal tersebut tidak buruk, tapi justru membiaskan tujuan awal dibuatnya Kereta Bandara.

Koko menggatakan, saat ini PT Railink sebagai pengelola Kereta Bandara harus berani untuk membuat inovasi agar masyarakat memilih Kereta Bandara sebagai moda transportasi menuju Bandara Soekarno-Hatta.

Dia menilai Kereta Bandara masih kalah populer dengan transportasi umum lainnya seperti taksi dan bus Damri dengan harga kompetitif dan jangkauan jarak yang lebih luas.

"Railink juga harus mengevaluasi agar moda semakin kompetitif dibanding Damri atau taksi," kata dia.

Baca juga: Dari Batu Ceper, Penumpang Kereta Bandara Tujuan Jakarta Lebih Banyak daripada ke Soetta

Sebelumnya, Lebih dari 800 orang dari Tangerang menuju Jakarta beralih dari menggunakan kendaraan pribadi atau Kereta Rel Listrik (KRL) beralih menggunakan Kereta Bandara.

Kepala Stasiun Batu Ceper Angga Rahadian mengatakan, setidaknya di jam kerja khususnya di pagi hari, ada ratusan orang menggunakan jasa Kereta Bandara untuk bepergian menuju Jakarta.

"Untuk ke arah sudirman itu sampai 800 orang (per hari)," ujar dia saat ditemui Kompas.com di Stasiun Batu Ceper, Tangerang, Jumat (29/11/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com