Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga yang Rumahnya Ambruk di Matraman Mengadu ke Anggota DPRD DKI

Kompas.com - 16/12/2019, 13:08 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga pemilik rumah di Jalan Kayu Manis IX, Matraman, Jakarta Timur yang rumahnya roboh akibat proyek saluran air Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengadukan nasibnya ke anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Fraksi Partai Golkar Judistira Hermawan sehari setelah kejadian.

Keluarga meminta bantuan anggota Komisi D tersebut karena ingin ada kejelasan bahwa tempat tinggalnya akan diperbaiki.

"Kemarin pagi saya dihubungi Arda (keluarga pemilik rumah yang roboh). Dia bilang rumah keluarga mereka ambruk saat pengerjaan saluran air oleh kontraktor yang ditugaskan Sudin Sumber Daya Air Jakarta Timur," ujar Judistira saat dihubungi wartawan Senin (16/12/2019).

Baca juga: Jika Fondasi Tidak di Saluran Air, Warga Matraman Tidak Perlu Cemas Rumah Ambruk

Setelah mendapatkan laporan tersebut, Judistira langsung berkoordinasi dengan pihak Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Timur sebagai penanggungjawab agar segera merespon masalah tersebut.

"Alhamdulillah dapat tertangani dan sepakat untuk diadakan perbaikan oleh kontraktor pelaksana," ucapnya.

Ia pun beranggapan DPRD tidak perlu memanggil Sudin SDA Jakarta Timur maupun kontraktor pelaksana terkait peristiwa itu.

Judis yang juga sekretaris Fraksi Golkar ini pun berpesan agar kontraktor lebih hati-hati dalam bekerja terlebih saat musim hujan.

"Rasanya tidak, kita sudah beri pesan kepada Sudin dan kontraktor agar menjadi perhatian khusus dan tidak terjadi lagi hal seperti ini," kata dia.

Baca juga: Rumah Ambruk karena Galian Saluran, Pemilik Berharap Pemkot Bertanggung Jawab

Sebelumnya, dua rumah warga di RT 004, RW 008, Jalan Kayu Manis IX, Matraman, Jakarta Timur ambruk.

Pantauan Kompas.com di lokasi, tembok depan kedua rumah yang dicat berwarna hijau tersebut ambruk hingga merusak pintu.

Kerusakan cukup parah terutama pada rumah yang berada di sebelah kiri lantai duanya pun terlihat miring.

Rumah ambruk ini diduga akibat adanya proyek pengerjaan saluran air yang sedang dilakukan di jalan depan rumah tersebut.

Pemilik rumah, Joko Suseno (38) mengatakan kejadian itu terjadi sekitar pukul 23.15 WIB, Jumat (13/12/2019) malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com