Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Bantah Kronologi Pemukulan Versi Pihak Transjakarta

Kompas.com - 19/12/2019, 09:57 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Pihak Transjakarta menjelaskan kronologi pemukulan yang menimpa penumpang di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan pada Rabu (18/12/2019).

Menurut kronologi versi pihak Transjakarta, RS dan pelaku sempat bersenggolan hingga saling sindir di dalam bus.

"Ada dua orang pelanggan laki-laki yang ribut dikarenakan saling bersenggolan dan salah satu pelanggan tersebut menyindir salah satu pelanggan yang lain," kata Divisi Corporate Secretary dan Humas Transjakarta Nadia Diposanjoyo melalui siaran pers yang diterima, Kamis (19/12/2019).

"Dan pelanggan yang disindir tersebut tidak terima dengan perkataan pelanggan tersebut dan melakukan pemukulan," imbuhnya.

Baca juga: PT Transjakarta Apresiasi Petugas yang Lerai Pemukulan Penumpang di Dalam Bus

Saat dikonfirmasi kembali, RS selaku korban membantah kronologi tersebut.

RS yang berprofesi sebagai wartawan di salah satu situs berita besar di Indonesia mengaku tidak ada peristiwa saling bersenggolan dan sindir selama di dalam bus.

"Enggak ada bersenggolan tuh sebenarnya, saya langsung disikut mukanya. Seakan saya yang cari ribut," kata RS saat dikonfirmasi.

RS mengatakan, pelaku tidak terima jika dia duduk disampingnya. Pasalnya, pelaku diduga ingin menduduki dua bangku sekaligus.

"Dia juga sering ketawa-ketawa sendiri," kata RS.

Baca juga: Fakta-fakta Kasus Pemukulan Penumpang karena Masalah Tempat Duduk di Bus Transjakarta

RS pun didorong-dorong selama perjalanan sehingga akhirnya wajah korban disikut dan dipukul oleh pelaku.

"Dia dorong-dorong saya, saya enggak dorong balik. Akhirnya saya jadi korban pemukulan," tambah dia.

Atas peristiwa ini, RS pun langsung melaporkan kejadian ini ke Polres Jakarta Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com