Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta-fakta Kasus Pemukulan Penumpang karena Masalah Tempat Duduk di Bus Transjakarta

Kompas.com - 19/12/2019, 08:46 WIB
Walda Marison,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA.KOMPAS.com - Seorang penumpang menjadi korban pemukulan penumpang lain di dalam bus Transjakarta pada Rabu (18/12/2019).

RS selaku korban pemukulan mengalami luka di bagian pelipis dan hidung.

Peristiwa tersebut sontak menggegerkan penumpang lain yang ada di dalam bus Transjakarta.

Tidak terima menjadi korban pemukulan, RS akhirnya melaporkan kejadian ini ke polisi.

Kompas.com merangkum beberapa fakta terkait aksi pemukulan tersebut.

1. Dipukul karena masalah bangku

Semua berawal ketika RS sedang naik bus Transjakarta dari halte seberang Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Rabu (18/12/2019).

Ia langsung mencari bangku untuk duduk. Karena melihat ada bangku kosong di sebelah pelaku, ia pun langsung duduk di situ.

Baca juga: Kesal Tidak Dapat Tempat Duduk, Seorang Pria Pukul Wajah Penumpang Transjakarta

"Dia yang memiliki tubuh lebih besar dari saya berusaha mendorong agar saya beranjak dari bangku. Tapi saya tidak mau beranjak," kata RS saat dikonfirmasi, Rabu (18/12/2019).

Pelaku diduga berusaha menduduki dua bangku sekaligus.

RS pun menolak beranjak karena dia menilai semua penumpang berhak untuk duduk.

Sekitar 15 menit kemudian, pelaku sudah sampai tujuannya dan ingin turun di Halte Patra Kuningan. Ketika pelaku berdiri dari bangku, sikunya mengenai wajah RS.

RS pun kesal lalu memarahi pelaku. Tidak terima dimarahi, pelaku malah mendorong RS.

RS lalu memarahi pelaku kembali karena tidak terima didorong. Bukanya menyesali perbuatanya, pelaku malah melayangkan bogem mentah ke arah wajah RS.

RS pun mengalami luka di bagian pelipis dan hidung.

2. Pelaku hanya tertawa

Selama perjalanan, RS mengaku jika pelaku sesekali tertawa sendiri. Hal membuat RS bingung lantaran pelaku tidak sedang berbicara dengan siapa–siapa.

Baca juga: Polisi akan Usut Laporan Pemukulan Penumpang Transjakarta

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com