Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Dalami Potensi Korupsi pada Proyek Jembatan Rp 5 Miliar yang Ambruk di Kemayoran

Kompas.com - 24/12/2019, 06:46 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Utara mendalami adanya potensi korupsi di jembatan di Hutan Kota Kemayoran yang ambruk pada Minggu (22/12/2019) kemarin.

"Apabila nantinya ditemukan pengurangan spesifikasi atau tidak sesuai dengan dokumen pembangunan itu, tentunya akan ada ancaman hukuman pidana. Jika dana itu berasal dari keuangan negara, maka akan masuk ke tidak mudah korupsi," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto di Mal Pluit Village, Senin (23/12/2019).

Namun, apabila dalam pembangunan jembatan itu tidak menggunakan APBN atau APBD, polisi akan mencari pasal yang sesuai untuk menjerat pihak yang bertanggung jawab.

Budhi menjelaskan, pihaknya masih menelusuri penyebab utama dari ambruknya jembatan seharga Rp 5 miliar yang baru diresmikan sehari sebelumnya itu.

Baca juga: Polisi Cek Kontruksi Jembatan Hutan Kota Kemayoran yang Ambruk

Polres Metro Jakarta Utara bekerja sama dengan Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri untuk mencari tahu sebab utama dari robohnya jembatan itu.

"Kita sudah lakukan pemeriksaan dengan pengambilan keterangan kepada dua perusahaan tersebut, dan kami juga akan mendalami material berupa kandungan, maupun penyebab ambruknya jembatan itu," ujar Budhi.

Budhi juga menyampaikan bahwa jembatan yang roboh tersebut masih dalam pengerjaan oleh pengembang yakni PT SH dan CV AK.

PT SH berperan sebagai kontraktor dari jembatan itu sementara CV AK merupakan konsultan pembangunan. Kedua perusahaan tersebut telah menjalani pemeriksaan di kepolisian.

Baca juga: Ambruknya Jembatan Hutan Kota Kemayoran Diawali Tali Penyangga Putus

Polisi juga memastikan bahwa tidak ada satupun korban akibat ambruknya jembatan yang baru diresmikan sehari sebelumnya itu.

Pantauan Kompas.com pada Senin siang, Hutan Kota Kemayoran itu ditutup untuk umum setelah jembatan hutan itu roboh.

Pagar masuk ke Hutan Kota Kemayoran itu pun ditutup oleh terpal putih. Sehingga awak media dan masyarakat tak bisa masuk.

Kondisi jembatan lengkung berwarna kuning yang roboh itu pun tampak belum diperbaiki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com