Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Mulai Surut, Warga Rawa Buaya Tetap Tinggal di Posko Banjir

Kompas.com - 04/01/2020, 09:35 WIB
Audia Natasha Putri,
Laksono Hari Wiwoho

Tim Redaksi

CENGKARENG, KOMPAS.com - Warga terdampak banjir di Cengkareng, Jakarta Barat, memilih tinggal di lokasi pengungsian meskipun genangan sudah mulai surut sejak Jumat (3/1/2020) pagi.

Ketua Umum Karang Taruna Kecamatan Cengkareng Kusnan mengatakan, beberapa rumah warga masih belum kering dan masih diselimuti lumpur banjir.

"Sudah mulai surut di beberapa wilayah, seperti Rawa Buaya, Kampung Duri, Kampung Sawah. Para pengungsi balik sementara waktu buat mengecek kondisi rumah mereka," ujar Kusnan.

Ia mengatakan, sebagian warga masih mengungsi di posko induk GOR Cengkareng. Mereka menginap di sana pada Jumat malam tadi.

"Soalnya kan rumah mereka belum kering dan masih banyak lumpur. Maka, masih banyak yang lebih milih menetap di sini," ujar Kusnan ketika ditemui Kompas.com di dapur umum posko induk GOR Cengkareng.

Siti (59), warga Kampung Duri, merupakan salah satu warga yang bermalam di posko GOR Cengkareng bersama keluarga.

Siti belum bisa kembali ke rumah karena rumah masih kotor, lantai belum kering, dan masih berlumpur.

Selain itu, semua kasur pun basah sehingga tidak ada tempat untuk merebahkan diri.

"Mau bagaimana lagi? Penginnya sih saya tidur di rumah. Tapi saya juga sudah tua, jadi enggak mungkin kalau tidur di rumah," katanya.

Hal yang sama dialami oleh Ida (29). Ia terpaksa tinggal di posko GOR Cengkareng karena kedua anaknya tak bisa beristirahat di rumah.

Ia mengutamakan keamanan dan kesehatan anaknya karena rumahnya masih penuh lumpur.

"Kalau saya sama anak di sini. Suami dan orangtua saya balik lagi ke rumah untuk beberes dan mengecek kondisi rumah, alat elektronik, serta berkas-berkas penting," ujar Ida, Jumat sore.

Menurut Ida, air dan listrik di Kampung Duri belum menyala dari Rabu (1/1/2020) hingga Jumat sore. Hal itu menjadi salah satu alasan ia tetap tinggal di pengungsian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com