Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disdik Kota Bekasi Inventarisir Sekolah Rusak Akibat Banjir

Kompas.com - 04/01/2020, 22:23 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi Inayatullah mengatakan, lembaganya tengah mengiventarisir sekolah rusak akibat terpaan banjir yang terjadi di sejumlah wilayah di Kota Bekasi.

"Kita sekarang ini baru sebatas mendata sekolah-sekolah yang terdampak banjir. Pada umumnya itu memang dokumen-dokumen, buku-buku, alat-alat, misal soundsistem, komputer, laptop, server, tapi secara detailnya kita lagi data," ujar Inay, sapaannya, Sabtu (4/1/2020).

Inay menjelaskan, sejauh ini terdapat 17 SMP yang mengalami rusak. Sedangkan, SD rusak baru terdata SD Negeri Jatirasa V, Jatiasih.

Baca juga: Pemprov Jawa Barat Kucurkan Bantuan Rp 2 M untuk Penanggulangan Banjir Kota Bekasi

Dia mengatakan, SD Negeri Jatirasa V mengalami rusak parah lantaran masuk kawasan Perumahan Pondok Gede Permai (PGP). Di mana lokasi tersebut merupakan paling parah akibat dampak banjir.

"Karena lokasinya yang memang paling parah, yakni di perum PGP dan itu termasuk plafon-plafonnya juga rusak," katanya.

Dia menambahkan, sekolah-sekolah di wilayah terdampak banjir tengah berusaha untuk membersihkan dari puing dan sampah banjir.

Pembersihan dilakukan dengan bantuan sejumlah petugas dan warga lingkungan sekolah.

"Sekolah-sekolah yang terdampak banjir sedang melakukan pembersihan dan itu dilakukan sekolah sendiri dan dibantu dinas pemadam kebakaran dengan cara disemprot. Karena kalau hanya dengan selang sendiri engga keburu, apalagi kan (sekolahan) luas," kata Inay.

Baca juga: Gedung Sekolah Rusak akibat Banjir, Siswa SD Negeri Jatirasa V Bekasi Terancam Tak Belajar

Sekolah rusak

Diberitakan, SD Negeri Jatirasa V terancam tak bisa menggelar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) lantaran gedung dan prasarana rusak akibat banjir yang terjadi pada Rabu (1/1/2020).

Kepala SD Negeri Jatirasa III, Nurhayati mengatakan, lima dari total 11 ruang kelas yang ada mengalami rusak di bagian atap.

"Hancur, ini enggak bisa digunakan, ada lima kelas yang enggak mungkin digunakan lagi," ujar Nurhayati kepada Kompas.com di lokasi, Sabtu (4/1/2020).

Nurhayati mengaku belum mengetahui apakah sekolah tersebut dapat digunakan. Mengingat, siswanya akan kembali memasuki jadwal sekolah per Senin (6/1/2020) mendatang usai menjalani libur panjang.

"Belum tahu, Mas, karena bangkunya mana, habis. Bangku dan meja siswa kemudian dokumen-dokumen guru abis semua," kata Nurhayati

Adapun kawasan Perumahan PGP merupakan satu di antara lokasi terparah akibat banjir pada pertengahan pekan ini.

Bahkan tinggi banjir mencapai sekitar 5 meter. Akibatnya, rumah warga umumnya terendam, bahkan puluhan mobil turut ringsek akibat derasnya arus banjir di lokasi tersebut.

Baca juga: Pemkot Bekasi Prioritaskan Buka Jalur di Jalan Perumahan Pondok Gede Permai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com