Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakak Angkat Beberkan Awal Mula Kisah Terpisahnya Kembar Nabila dan Nadya, Dilahirkan Keluarga Tak Mampu

Kompas.com - 13/01/2020, 17:27 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jagat media sosial Twitter diramaikan dengan sebuah kisah haru antara Nadya (16) dan Nabila (16), dua remaja beda kota yang ternyata kembaran yang terpisah.

Selama 16 tahun lamanya, mereka diasuh keluarga yang berbeda tanpa mengetahui mereka memiliki saudara kembar.

Tak hanya kembar dua, mereka ternyata memiliki satu saudara kembar lagi yang tak diketahui keberadaannya.

Baca juga: Kisah Nadya Temukan Kembarannya Lewat Medsos, Awalnya Dicueki lalu Minta Tolong Netizen

Berkat "keajaiban" Twitter, Nadya dan Nabila akhirnya berkomunikasi setelah mereka saling meyakini banyak kesamaan yang mereka miliki.

Selain dari wajah yang mirip, Nadya dan Nabila memiliki kesaman suka makan es, pose selfie favorit yang sama, suara tawa yang sama, hingga phobia yang sama. Keduanya sama-sama takut suara balon meletus.

https://twitter.com/jonasociety/status/1215864751571357696

Apalagi, ada satu bukti yang tak terbantahkan, yakni tanggal lahir keduanya pun bersamaan, 13 Maret 2003.

Baik Nadya maupun Nabila akhirnya mencari tahu soal ini ke masing-masing keluarga mereka.

Keluarga Nadya sempat bungkam, namun akhirnya keluarga Nadya menyampaikan fakta bahwa Nadya diadopsi sejak lahir dan memiliki dua saudara kembar lain.

Jati (39), kakak angkat Nadya menceritakan awal mula tiga kembar bersaudara ini terpisah dan kini diasuh keluarga yang berbeda.

Nadya dan Nabila, dua saudari kembar yang tak sengaja dipertemukan Twitter setelah 16 tahun berpisah.Tangkapa layar Kompas TV Nadya dan Nabila, dua saudari kembar yang tak sengaja dipertemukan Twitter setelah 16 tahun berpisah.

"Aku ingat. Aku kan perempuan satu-satunya di keluarga. Kebetulan ada kerabat Mama dulu menawarkan dari Makassar bahwa ada anak kembar tiga tapi orang tuanya tidak mampu urus bayinya," ujar Jati dalam acara Selamat Pagi Indonesia di Metro TV, Senin (13/1/2020).

Jati saat itu berumur 23 tahun. Pada saat itu, seorang kerabat itu pun menawarkan untuk mengurus salah satu bayi kembar itu.

"Sempat ditanyai mau enggak diurus. Jadi orang lain yang ambil semua bayi itu untuk dirawat. Kata Mama, ya sudahlah bawa saja ke sini," kenang Jati.

Baca juga: Dipertemukan di Medsos, Nadya dan Nabila Kini Cari Saudara Kembarnya yang Ketiga

Pada saat itu, Jati ingat sang mama sempat bertanya kepada dirinya apakah keberatan jika orang tuanya mengasuh seorang bayi.

"Saya bilang mau dengan senang hati karena enggak punya adik perempuan. Aku empat bersaudara, tiga laki-laki di atas aku. Lalu muncullah Nadya dengan berat 1,5 kilogram di rumah," tutur Jati.

Jati mengaku sempat syok melihat bayi sekecil itu. Namun, ibunya menenangkan hati Jati.

"Kata Mama ini amanah dari Allah. Alhamdulillah sampai sekarang, kita semua sayang sama Nadya," tutur Jati.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com