Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pilkada, Disdukcapil Tangsel Cetak KTP-el bagi 75 Ribu Pemegang Suket

Kompas.com - 03/02/2020, 21:17 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tangerang Selatan akan mencetak Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el) bagi 75 ribu pemegang surat keterangan (suket).

Pencetakan KTP-el tersebut telah dilakukan mulai Senin (3/2/2020) ini.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sepil Tangasel Desi Budiawan mengatakan, pencetakan KTP-el tersebut dilakukan karena Kota Tangerang Selatan akan menghadapi pilkada pada 2020 ini.

"Saat ini ada 75 ribu warga Tangsel belum punya KTP-el. Kami cetak jauh sebelum pilkada (berlangsung) pemegang suket sudah habis. Jadi tidak ada alasan masyarakat untuk tidak nyoblos," ujar Dedi saat dihubungi Kompas.com.

Baca juga: Penduduk yang Berusia 17 Saat Pemilu 2019 Diimbau Rekam KTP-el Sekarang

Menurut Dedi, pencetakan KTP-el itu dilakukan setelah Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri memberikan blangko bagi seluruh daerah di Indonesia, termasuk  Tangsel.

Namun, pemberian blangko KTP-el untuk di wilayah Tangsel yang mencapai 75 ribu akan dilakukan secara bertahap.

"Untuk 10 hari sebanyak 26 ribu Blangko. Target kami bulan Februari 2020 ini sudah selesai untuk 75 ribu pemegang suket," ujar Dedi.

Dengan ketersediaan itu, Disdukcapil Tangsel telah menutup pendaftaran online bagi warga pemegang suket yang akan berlalih ke KTP-el yang sebelumnya dibuka sejak awal Januari 2020.

Menurut Dedi, masyarakat yang akan mencetak dan mengambil KTP-el dapat datang ke kantor Kecamatan dan Disdukcapil sesuai jumlah ketersediaan blangko.

"Kalau untuk kecamatan itu hanya 100 pemohon pencetakan. Kalau di Dinas itu bisa 300 pemohon per hari. Ini karena hanya 10 alat, 7 ada di masing-masing kecamatan dan tiga ada di dinas," ucapnya.

Dedi menjelaskan, meski pengumuman pencetakan KTP-el baru dilakukan Senin ini, Disdukcapil sebelumnya telah mencetak dari blangko yang ada sebanyak 5 ribu dari 75 yang dibutuhkan.

"Ya sudah sisa 70, karena sudah 2 minggu daftar online kemarin dapatlah 5 ribu yang sudah kami cetak. Jadi nanti warga akan diumumkan di masing-masing kantor kelurahan. Sehingga warga nanti bisa tinggal mengambil di kantor dinas," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Megapolitan
Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com