Bayinya pun hanya bisa tertidur beralasan kasur tipis.
Kondisi tempat pengungsian penuh sesak. Suasana yang begitu panas kental terasa di dalam GOR Periuk.
"Anak saya demam tinggi, tadi, kejang-kejang," ujar Euis kepada Warta Kota.
Wajah ibu berusia 44 tahun ini terlihat cemas.
Baca juga: 4.900 Warga Periuk Tangerang Kebanjiran, Kurang Tenaga Medis hingga Bayi Rewel di Pengungsian
Keletihan menggelayutinya hingga kedua matanya tampak sayu.
"Anaknya nangis aja enggak berhenti, kasihan," ucapnya sendu.
Agus sang ayah bayi itu pun langsung bergegas membawa buah hatinya untuk berobat. Dia membawa Rizki ke Puskesmas terdekat.
"Takut kenapa-napa, saya langsung bawa ke Puskesmas," kata Agus berkaca - kaca.
Setelah dibawa ke Puskesmas, Rizki mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Bayi mungil ini diberikan obat oleh pihak Puskesmas.
"Tadi hanya dikasih obat Paracetamol saja."
"Untuk asupan makan juga menipis. Susu sudah tidak ada, hanya dapat makanan biskuit dari pemerintah. Obat-obatan lainnya juga belum ada," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.