Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mohammad Idris Tunggu Omongan DPP Partai yang Ingin Mendukungnya Maju Pilkada Depok

Kompas.com - 06/02/2020, 14:42 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris mengaku tak akan tergiur dengan selentingan rumor dari pengurus daerah partai politik yang menyatakan ingin mendukungnya maju di Pilkada Depok 2020.

Idris bilang, ia baru akan menganggap serius tawaran partai politik apabila lamaran tersebut terlontar dari pengurus pusat.

"Kami minta keputusan dari DPP (dewan pengurus pusat) mereka (partai politik). Sebab keputusan partai kan dari DPP," ujar Idris kepada wartawan ditemui di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Kamis (6/2/2020) siang.

"Jangan (pengurus) daerah ngomong (mendukung), tapi DPP-nya tidak mau," ia menambahkan.

Baca juga: Belum Dilirik Parpol untuk Diusung Pilkada Depok, Ini Komentar Idris

Idris memberi contoh, dirinya kerap disebut-sebut akan diusung oleh PKS, partai yang mengusungnya pada Pilkada Depok 2015 silam.

Ia sendiri bukan kader PKS, tetapi memang memiliki kedekatan dengan partai berlambang padi tersebut.

"Nah itu saya kan tidak bisa memastikan. Partai kan bukan punya saya, tapi punya orang dan PKS kan ada mekanismenya," ujar Idris.

"Bahkan (keputusan mendukung calon Wali Kota Depok) tidak hanya hak presiden (PKS), tetapi dia ada majelis syuro-nya. Mereka yang memutuskan itu," ia menjelaskan.

Nama Idris sebetulnya terbilang populer jelang kontestasi lima tahunan di Depok, karena jika mencalonkan diri, ia bakal jadi calon petahana.

Baca juga: Koalisi Tertata Buka Komunikasi dengan Semua Parpol Hadapi Pilkada Depok 2020

Namun, hingga kini, ia belum masuk dalam radar partai politik mana pun di Kota Belimbing.

Poros PKS tengah menjaring nama-nama kadernya buat diusung jadi Wali Kota Depok pada Pilwalkot 2020.

Lalu, poros Gerindra-PDI-P dikabarkan sepakat merekomendasikan nama Pradi Supriatna, kader Gerindra yang kini menjabat Wakil Wali Kota Depok.

Sementara itu, poros anyar Demokrat, PPP, PKB, dan PAN baru saja mendeklarasikan diri pada Sabtu (1/2/2020) lalu dan masih belum menentukan sikap soal kandidat mana yang akan mereka dukung dalam Pilkada Depok 2020.

Baca juga: Pilkada Depok 2020 yang Makin Panas dan Seru, Kini Sudah Ada 3 Kubu...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com