Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar yang Kian Intim dengan PKS Hadapi Pilkada Depok 2020

Kompas.com - 15/02/2020, 08:15 WIB
Vitorio Mantalean,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam waktu dekat kemungkinan besar akan memperoleh rekan koalisi guna menghadapi Pilkada Depok 2020.

Koalisi ini tentu bakal mempertebal benteng pertahanan mereka sebagai rezim penguasa Depok 15 tahun dari gempuran Gerindra-PDI-P dan koalisi Tertata bentukan Demokrat, PKB, PPP, dan PAN.

Partai Golkar lah yang telah memberi sinyal kuat menjadi rekan koalisi PKS guna menghadapi kontestasi.

Baca juga: Sepakati Jatah Kursi dan Sejumlah Alasan Golkar Merapat ke PKS di Pilkada Depok 2020

Pejabat teras kedua partai, Teuku Muhammad Yusufsyah Putra dari PKS dan Farabi El Fouz dari Golkar sudah mengakui bahwa hubungan mereka semakin solid belakangan ini.

Ditemui wartawan pada Kamis (13/2/2020), Putra seperti masih "jual mahal" soal kans PKS merangkul Golkar.

"Kami tetap mencoba silaturahmi ya, membuka peluang (koalisi), walaupun PKS sudah bisa mengusung calonnya sendiri dengan 12 kursi (di parlemen)," jelas Putra.

Berbeda dengan Putra, Farabi lebih blak-blakan soal silaturahim yang disebut-sebut Putra. Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Kota Depok itu menyebut, silaturahim kedua partai bukan baru sekali terjadi.

"Dalam usaha membangun koalisi, kemarin malam sudah sowan ke PKS untuk ketiga kalinya untuk bicara visi-misi. Pertemuan pertama, PKS datang ke kantor golkar, kedua di acara tabligh akbar, ketiga berkunjung ke PKS," beber Farabi kepada wartawan pada Kamis malam.

Farabi, yang mengaku sudah ditunjuk pengurus pusat sebagai kandidat dari perwakilan Golkar mengatakan, hubungan kedua partai semakin solid menghadapi Pilkada Depok 2020.

Kendati begitu, ia berujar bahwa Golkar masih menghormati proses elektoral yang tengah berlangsung di internal PKS, yakni penjaringan tiga bakal calon wali kota dari kadernya sendiri.

"Yang jelas, hasil ketiga pertemuan ini berujung pada persamaan visi dan misi untuk membangun Kota Depok lebih baik," ujar Farabi.

"Saat ini, Golkar dengan PKS ke arah koalisi yang permanen," tutup dia.

Baca juga: Golkar Beri Sinyal Koalisi dengan PKS dalam Pilkada Depok 2020

Bagi jatah kursi

Farabi turut membeberkan sejumlah alasan di balik makin rapatnya Golkar dengan PKS.

"Pertama, karena sama-sama partai kader. Kedua, sama-sama bercorak agamis dan religius. Ketiga, ada visi-misi yang masih belum bisa kami ungkap," kata dia.

"Di sisi lain, respons publik pun besar. Banyak yang hubungi saya dan beri komentar, bahkan kawan2 LSM bilang bahwa koalisi Golkar-PKS sulit dijebol," Farabi mengklaim.

Di atas itu, Golkar-PKS kian solid setelah berulang kali terlibat pembicaraan soal bagi-bagi jatah kursi dalam Pilkada Depok 2020 mendatang.

Menurut Farabi, isu "kursi" ini merupakan salah satu opsi paling rasional yang melatarbelakangi koalisi mereka.

"Kami sudah membicarakan banyak opsi. Tapi opsi yang paling rasional adalah calon wali kota dari PKS dan Golkar sebagai wakilnya," ujar Farabi.

"Tawaran wakil wali kota ke PKS sudah diajukan di pertemuan terakhir. Tinggal tunggu waktu saja sampai untuk deklarasi," lanjut dia.

Meskipun semakin rapat, kedua partai masih harus menunggu keputusan pengurus pusat soal kandidat-kandidat yang melaju sebagai calon penguasa Kota Depok 2020.

Baca juga: Ogah Bertarung Sendirian di Pilkada Depok 2020, Siapa yang Dirangkul PKS?

Saat ini, PKS juga masih menggodok tiga kader asli Depok yang sudah disodorkan ke pengurus pusat untuk ditentukan nasibnya dalam Pilkada Depok 2020.

Sementara itu, Farabi mengklaim telah memperoleh restu pengurus pusat Golkar. Akan tetapi, perihal koalisi dengan PKS belum mendapatkan keputusan resmi pengurus pusat.

"Sampai sekarang belum bikin nota kesepahamannya (koalisi dengan PKS). Golkar masih harus koordinasi ke DPP (dewan pimpinan pusat). Tapi, sudah hampir dipastikan berkoalisi," pungkas Farabi.

Sudah bicarakan program kerja

Farabi berujar, kedua partai telah duduk bersama membahas soal "visi-misi" seandainya berhasil menguasai rezim pemerintahan Kota Depok 2021-2026 kelak.

Namun, untuk saat ini, visi-misi tersebut ia belum berani ungkap kepada publik.

Yang jelas, dalam pembicaraan tersebut, Golkar dan PKS kabarnya sudah menyusun sejumlah program yang akan dieksekusi seandainya berkuasa di kota belimbing, meskipun masih bersifat garis besar dan masih akan terus disempurnakan.

Baca juga: Yakin Menang Pilkada Depok 2020, PKS: Mesin Partai Tak Terganggu Garbi dan Gelora

"Terkait program yang akan kami bangun, beberapa di antaranya seperti berobat gratis bagi warga Depok dan penataan taman-taman kota," kata Farabi.

"Ada juga (program) membangun sekolah (menengah kejuruan dan atas) negeri (di setiap kecamatan)," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com