Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koalisi Tertata Yakin Kandidatnya di Pilkada Depok 2020 Direstui DPP

Kompas.com - 26/02/2020, 16:15 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN Kota Depok, Fitri Haryono meyakini, bakal calon wali kota Depok 2021-2026 yang diusulkan oleh Koalisi "Tertata" akan disetujui para pimpinan pusat partai masing-masing.

Koalisi Tertata yang dideklarasikan awal Februari 2020 terdiri dari empat partai dengan perolehan di bawah 5 kursi di parlemen, yakni Demokrat, PPP, PKB, dan PAN.

"Mestinya begitu. Harapannya DPP (dewan pimpinan pusat) merestui apa pun keputusan Tertata di Depok," kata Fitri, Rabu (26/2/2020).

Baca juga: Kalah Start Jelang Pilkada Depok 2020, Koalisi Tertata Yakin Punya Cukup Waktu Kejar Ketertinggalan

"Kami makanya punya tugas masing-masing kemarin setelah deklarasi, agar DPP-nya (dewan pimpinan pusat) merestui bahwa di Depok ini ada Koalisi Tertata ini," kata Fitri.

Ia mengakui, hingga saat ini Koalisi Tertata masih belum sepakat atas satu sosok yang akan mereka promosikan jelang Pilkada Depok 2020 yang diselenggarakan September nanti.

Sementara itu, sebagian partai dan poros koalisi lain di Depok sudah punya sekurangnya satu nama jelang kontestasi, meskipun masih harus menunggu keputusan final DPP masing-masing.

Enggan kalah star, Fitri berujar bahwa partai-partai Koalisi Tertata diminta berkoordinasi dengan DPP masing-masing, agar calon yang dipilih Koalisi Tertata ditingkat kota langsung direstui DPP.

"DPP kan menerima masukan, kajian dari daerah masing-masing. Dari awal, partai di daerah atau kota itu sudah harus berkoordinasi. Pengurus daerah itu kan yang tahu kondisi wilayahnya masing-masing. Maka saya yakin setiap DPP akan lihat ke sana," ujar Fitri.

"Seperti PAN. Kami sebelum deklarasi saja sudah koordinasi dengan DPW dan DPP bahwa kami mau deklarasi seperti ini, kenyataannya seperti apa. Mereka (DPW dan DPP) merestui, silakan," tambah dia.

Koalisi Tertata sempat bergabung dalam koalisi gemuk yang dimotori Gerindra-PDI-P. Namun dua partai dengan total 20 kursi itu memilih bikin poros koalisi sendiri.

Baca juga: Jelang Pilkada Depok 2020, Koalisi Tertata Belum Duduk Bareng Pascadeklarasi

Sementara itu, poros petahana dimotori Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sudah tiga periode menempatkan usungannya sebagai penguasa Depok. Belakangan, Partai Golkar terus merapat ke poros petahana.

Sampai sekarang, belum ada satu pun poros koalisi yang mendeklarasikan jagoannya untuk maju di Pilkada Depok 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Megapolitan
Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Megapolitan
Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

Megapolitan
Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi 'Gemuk' di Pilkada 2024

Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi "Gemuk" di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Megapolitan
Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Megapolitan
Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Megapolitan
Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Megapolitan
Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Megapolitan
Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Megapolitan
Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Megapolitan
Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Megapolitan
Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas 'Headway' KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas "Headway" KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com