Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perumahan Lama di Bekasi Jadi Sasaran Banjir karena Tidak Ada Tangkapan Air

Kompas.com - 26/02/2020, 22:25 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengakui bahwa pembangunan perumahan di Bekasi tidak seimbang dengan polder yang ada.

Ketidakseimbangan tersebut membuat air hujan tidak tertampung, sehingga kali di kawasan yang melintas di perumahan akhirnya meluap lantaran resapan air sudah habis tertutup beton.

“Sekarang kan sudah tidak ada tangkapan air lagi karena catchment water-nya sudah habis buat perumahan, buat ini, buat ini,” ucap Effendi di Pemkot Bekasi, Rabu (26/2/2020).

Baca juga: Pepen Bilang Tidak Ada Solusi Jangka Pendek Atasi Banjir di Bekasi

Pepen sapaan akrabnya mengatakan, karena bertambahnya perumahan itu, limpasan air ini pun akhirnya menggenangi perumahan-perumahan yang kawasannya berdekatan dengan aliran Sungai Cikeas.

Sehingga banjir itu kemudian menyasar ke perumahan-perumahan lama lantaran perumahan baru biasanya telah dilengkapi elevasi peil.

Adapun perumahan lama yang tergenang banjir parah yaini Perumahan Bumi Nasio dan Perumahan Dosen IKIP.

Baca juga: Solusi Atasi Banjir di Bekasi, Kolam Retensi hingga Normalisasi Kali Jadi Pilihan

“Jadi siklus air yang hampir 600 liter per detik itu tidak bisa ditampung (di saluran karena banyak perumahan tak sebanding dengan jumlah saluran) sehingga tidak bisa diakselerasikan dia (air) nyari tempat yang rendah, tempat yang rendah itu sudah pasti perumahan yang lama-lama,” ucap Pepen.

“Karena pasti yang baru itu ada elevasinya sehingga banjirnya naik (ke perumahan lama). Jadi kalau menurut taksiran saya itu lebih dari 50 persen tersiram banjir tapi yang parah itu ada pada perumahan lama,” tambah dia.

Oleh karena itu pihaknya tengah memetakan anak kali yang dilintasi oleh Sungai Cikeas.

Baca juga: Pepen: Normalisasi Kali Bekasi Tidak seperti Makan Cabai Langsung Pedas

Hal itu bertujuan agar mempermudah pihaknya menormalisasi kali-kali itu dan menyebar pembuatan kolam retensi hingga polder.

“Kami mau petakan master-nya, tapi secara mikronya satu-satu kami urut tuh kali yang dilintasi sungai Cikeas. Sebab tidak berimbang bangunnya (perumahan dengan kali atau saluran air yang ada),” ucap dia.

Pepen menjelaskan, saat ini ada 11 lokasi penampungan debit air, yakni, dua di Galaxy Bekasi Selatan, di Kelurahan Pengasinan, di Perumnas 3, Bendungan Koja Jatiasih, Danita Bekasi Timur, Rawapasung Kelurahan Kalibaru, Komplek Dosen IKIP, Bumi Nasio Indah, Ciketing Udik, Polder Perumahan Fajar Bekasi Selatan.

"Nah yang mau kami buat tahun ini mulai adaalah di Kempo Jatimakmur, Pondok Gede," tutur Pepen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com