Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Negatif Corona, Pasien yang Meninggal di Cianjur Diperlakukan Sesuai Standar Penanganan Terinfeksi Virus

Kompas.com - 03/03/2020, 14:33 WIB
Cynthia Lova,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Pasien suspect virus corona asal Bekasi yang sempat dirawat di Rumah Sakit Dr Hafiz (RSDH) Cianjur, Jawa Barat telah dimakamkan pada Selasa (3/3/2020).

Adapun pasien suspect virus corona itu dinyatakan meninggal pada Selasa pukul 04.00 WIB di RSDH.

Dia dimakamkan di TPU Mangun Jaya, Tambun Selatan pukul 13.30 WIB. Keluarga hingga tetangganya pun ikut ke pemakaman tersebut.

Baca juga: RSUD Depok Rujuk Satu Pasien ke RSPI Sulianti Saroso, Status Suspect Corona

Meski disebut bukan meninggal karena virus corona, perawatan jenazah tetap mempertimbangkan pencegahan virus tersebut.

Oleh karena itu, jenazah diletakkan di kantong jenazah berwarna oranye saat hendak dimakamkan.

Jenazah itu dimakamkan oleh petugas rumah sakit yang mengantarnya dari RSDH Cianjur. Petugas itu tampak menggunakan alat pelindung diri saat menguburkan pasien suspect corona itu.

Saat ditanyakan terkait perawatan yang dberikan terhadap pasien suspect virus corona ketika meninggal hingga pemakaman, Ndang, salah satu petugasnya mengatakan, itu merupakan standar operasional yang harus dilakukan untuk mencegah virus corona.

“Ini standar operasional aja dari rumah sakit sudah sesuai prosedur pencegahan virus corona,” ujar Ndang di lokasi, Selasa (3/3/2020).

Ia mengatakan, dari rumah sakit, jenazah pasien suspect sudah dimandikan oleh petugas yang juga menggunakan alat pelindung diri.

“Menggunakan baju, masker, kacamata, topi sesuai prosedur. Area jalan ke kamar mayat juga dibebaskan. Lalu jenazahnya dimasukkan ke kantong jenazah. Tapi sebelum dimasukkan ke kantong jenazah, keluarganya diberi kesempatan kok melihat jenazah dan memeluk. Tapi tidak mencium,” ucap dia.

Adapun pasien suspect virus corona yang meninggal di Rumah Sakit Dr Hafiz (RSDH) Cianjur, Jawa Barat, dipastikan tidak terjangkit virus corona.

Dengan kata lain, pasien berusia 50 tahun asal Bekasi, Jawa Barat, tersebut meninggal dunia bukan karena terpapar virus corona.

Baca juga: Restoran Paloma Benarkan, Wanita yang Positif Virus Corona Pernah Jadi Tamu Mereka

Hal itu dikatakan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto kepada Kompas.com, Selasa (3/3/2020).

"Pasien itu termasuk yang negatif virus corona," ujar Achmad saat dihubungi, Selasa.

Diketahui, pasien tersebut memiliki riwayat pernah bepergian ke Malaysia pada 14-17 Februari 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com