Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Harga Bahan Jamu di Depok Ikut Meroket Susul Masker

Kompas.com - 05/03/2020, 06:29 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Harga bahan-bahan jamu terus merangkak naik sejak dua hari belakangan, berkait temuan kasus positif virus corona yang dialami warga Depok, Senin (2/3/2020).

Keadaan ini juga tampak di beberapa wilayah lain di Indonesia, seperti Bekasi, Jawa Barat dan Salatiga, Jawa Tengah.

Di Salatiga yang jauh dari Ibu Kota saja, bahan-bahan jamu atau empon-empon sampai membuat para pedagangnya kejatuhan durian runtuh.

Baca juga: Imbas Corona, Penjual Jamu Keluhkan Meroketnya Harga Bahan Baku

Pemilik Kios Jamu Bu Harti di Salatiga, Hari Setianto mengatakan kenaikan angka penjualan tersebut setelah ada info, empon-empon bisa menangkal virus corona.

"Setelah ada kabar di media itu jika empon-empon baik untuk menjaga stamina dan kesehatan tubuh secara herbal, penjualan meningkat," jelas dia di kios Pasar Raya II Salatiga, Rabu.

"Omzet naik sekitar 200 persen dua hari ini, kalau keadaan normal per hari dapatnya kisaran Rp 800.000," ungkap Hari.

Kenaikan harga di Depok

Harga bahan-bahan jamu di Pasar Kemiri Muka, Depok, Jawa Barat tak pelak juga meroket, karena pasien positif virus corona memang warga kota ini.

Sejumlah bahan jamu yang mendadak jadi incaran pembeli di Pasar Kemiri Muka ialah jahe merah dan temulawak.

Baca juga: Harga Bahan Jamu Melonjak di Pasar Kemiri Muka Depok

"Kalau lonjakan ada, itu harga temulawak tinggi banget, dari Rp 10.000 jadi Rp 50.000 sejak dua hari ini, sejak korona masuk depok," kata Suyadi, salah satu pedagang ketika ditemui pada Rabu siang.

"Jahe tinggi juga, dari Rp 20.000 jadi Rp 40.000. Serai enggak begitu, dari Rp 4.000 jadi Rp 10.000. Kalau kunyit dari kisaran Rp 5.000-6.000 jadi Rp 12.000," ia menjelaskan.

Temulawak jadi primadona

Adam (52) juga pedagang bahan-bahan jamu di Pasar Kemiri Muka.

Ia yang sudah 32 tahun berdagang bahan jamu di Pasar Kemiri Muka mengaku tak pernah mengalami peristiwa ini sebelumnya.

Menurut dia, bahan-bahan jamu seperti jahe, jahe merah, dan temulawak mendadak diborong banyak orang, meskipun harganya melangit.

Para pembeli terdiri dari ibu-ibu hingga pedagang jamu. Mereka kompak membeli bahan-bahan jamu dalam jumlah besar. Temulawak jadi salah satu bahan jamu yang membuat Adam ketiban pulung.

"Jahe merah biasa Rp 60.000 jadi Rp 70.000. Jahe biasa juga lumayan, dari Rp 35.000 jadi Rp 50.000," ujar Adam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com