Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Bahan Jamu Melonjak di Pasar Kemiri Muka Depok

Kompas.com - 04/03/2020, 13:02 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Harga bahan-bahan jamu di Pasar Kemiri Muka, Depok, Jawa Barat terus merangkak naik sejak dua hari belakangan menyusul temuan kasus positif virus corona warga Depok, Senin (2/3/2020).

Jamu dianggap sanggup memperkuat daya tahan tubuh, senjata utama menangkal penyebaran virus corona.

Sejumlah bahan jamu yang mendadak jadi incaran pembeli di Pasar Kemiri Muka ialah jahe merah dan temulawak.

Baca juga: Imbas Corona, Penjual Jamu Keluhkan Meroketnya Harga Bahan Baku

"Kalau lonjakan ada, itu harga temulawak tinggi banget, dari Rp 10.000 jadi Rp 50.000 sejak dua hari ini, sejak corona masuk Depok," kata Suyadi, salah satu pedagang ketika ditemui pada Rabu (4/3/2020).

"Jahe tinggi juga, dari Rp 20.000 jadi Rp 40.000. Sereh enggak begitu, dari Rp 4.000 jadi Rp 10.000. Kalau kunyit dari kisaran Rp 5.000-6.000 jadi Rp 12.000," ia menjelaskan.

Pedagang lain bahan jamu di Pasar Kemiri Muka, Adam mengungkapkan bahwa baru kali ini harga bahan-bahan jamu meroket.

Ia berujar, harga bahan-bahan jamu secara konstan makin mahal dari hari ke hari disebabkan harga yang juga kian mahal dari Pasar Induk.

Baca juga: Tingkatkan Imun Cegah Corona, Ini Ragam Jamu Khas Indonesia

"Kemarin temulawak beli masih Rp 35.000, katanya hari ini sudah Rp 50.000 di Induk. Saya sih masih ada stok," tutur Adam yang mengaku telah 32 tahun berdagang bahan jamu di Pasar Kemiri Muka, Rabu siang.

Meski demikian, ia mengaku bahwa meningkatnya harga bahan-bahan jamu diimbangi dengan animo pembeli yang ikut melonjak.

"Kemarin ada yang beli temulawak 3-4 kg, ada juga pedagang yang beli langsung 10 kg. Biasanya boro-boro ada yang beli," kata Adam.

"Alhamdulillah jadi cepat habis," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com