Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyintas Covid-19 di Depok: Imbauan 14 Hari di Rumah Jangan Dianggap Sepele

Kompas.com - 20/03/2020, 18:40 WIB
Vitorio Mantalean,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


DEPOK, KOMPAS.com - Sebagian kalangan cukup beruntung bisa menikmati kebijakan bekerja dari tempat tinggal di tengah pandemi Covid-19.

Namun, beberapa lainnya tak bisa mengisolasi diri di rumah dan membiarkan dirinya rentan terpapar virus corona karena tak keluar kerja sama saja tak makan hari ini.

Maka, privilege untuk bekerja dari tempat tinggal sebaiknya dimanfaatkan betul dan disyukuri.

Baca juga: Maria Penyintas Covid-19 Belajar Melukis Buang Kebosanan Selama Diisolasi

Maria Darmaningsih, penyintas Covid-19 yang kini sudah diperbolehkan pulang ke rumah mengungkapkan hal senada.

"Saya ingin menyampaikan, ini imbauan 14 hari di rumah, jangan diabaikan atau dianggap sepele," kata Maria kepada wartawan di kediamannya, Kamis (19/3/2020).

Secara khusus, seniman kenamaan tersebut mengajak semua pihak yang dapat bekerja dari tempat tinggal "kembali ke titik nol" alias banyak berefleksi.

Bagi dia, bisa menghabiskan waktu seharian penuh di rumah adalah kemewahan tersendiri, di tengah kehidupan urban yang kerap memaksa seseorang pulang ke rumah hanya untuk menumpang tidur.

"Kita bisa membuat hubungan antara suami, istri, dan anak ditumbuhkan jadi sebuah hubungan yang bonding (rekat)," ujar Maria.

"Dan juga tentunya, ya, tetap kita itu hanya debu di depan Tuhan. Kita menumbuhkan hubungan itu," imbuh dia.

Di samping itu, memiliki waktu seharian penuh di rumah juga menjadi ajang yang cukup langka untuk seseorang melakukan hal-hal yang selama ini tak bisa dilakukan karena terlampau sibuk di luar.

"Anak-anak sekarang sibuk sekolah, les matematika, bahasa Inggris, dan lain-lain, enggak sempat untuk melakukan hal yang mereka suka, padahal itu penting sekali menumbuhkan kreativitas," tutur dosen di Institut Kesenian Jakarta itu.

"Dua minggu ini saya mengimbau supaya dibuat kegiatan bersama sekeluarga. Melukis kek, menanam kek menggunakan polybag, jangan lihat ponsel melulu. Kegiatan yang semua keluarga terlibat," lanjut dia.

Baca juga: Kasus 02 Ingatkan Pentingnya 14 Hari di Rumah untuk Putus Rantai Covid-19

Pemerintah terus menggaungkan agar masyarakat yang mampu berdiam diri di rumah memanfaatkan kesempatan itu sebaik mungkin selama Indonesia masih dikepung virus corona.

Menjauhi kerumunan terbukti jadi momen yang penting untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 semakin masif.

Terbaru, Pemprov DKI Jakarta bahkan melarang kegiatan keagamaan berjamaah di rumah ibadah guna menekan kerumunan.

Indonesia sendiri masih menorehkan catatan buruk soal penanganan Covid-19.

Dari total 369 kasus Covid-19, 32 di antaranya berujung kematian.

Torehan ini membuat Indonesia termasuk salah satu negara di dunia dengan tingkat kematian akibat Covid-19 paling parah, dengan 8,67 persen tingkat kematian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com