Salin Artikel

Penyintas Covid-19 di Depok: Imbauan 14 Hari di Rumah Jangan Dianggap Sepele

Namun, beberapa lainnya tak bisa mengisolasi diri di rumah dan membiarkan dirinya rentan terpapar virus corona karena tak keluar kerja sama saja tak makan hari ini.

Maka, privilege untuk bekerja dari tempat tinggal sebaiknya dimanfaatkan betul dan disyukuri.

Maria Darmaningsih, penyintas Covid-19 yang kini sudah diperbolehkan pulang ke rumah mengungkapkan hal senada.

"Saya ingin menyampaikan, ini imbauan 14 hari di rumah, jangan diabaikan atau dianggap sepele," kata Maria kepada wartawan di kediamannya, Kamis (19/3/2020).

Secara khusus, seniman kenamaan tersebut mengajak semua pihak yang dapat bekerja dari tempat tinggal "kembali ke titik nol" alias banyak berefleksi.

Bagi dia, bisa menghabiskan waktu seharian penuh di rumah adalah kemewahan tersendiri, di tengah kehidupan urban yang kerap memaksa seseorang pulang ke rumah hanya untuk menumpang tidur.

"Kita bisa membuat hubungan antara suami, istri, dan anak ditumbuhkan jadi sebuah hubungan yang bonding (rekat)," ujar Maria.

"Dan juga tentunya, ya, tetap kita itu hanya debu di depan Tuhan. Kita menumbuhkan hubungan itu," imbuh dia.

Di samping itu, memiliki waktu seharian penuh di rumah juga menjadi ajang yang cukup langka untuk seseorang melakukan hal-hal yang selama ini tak bisa dilakukan karena terlampau sibuk di luar.

"Anak-anak sekarang sibuk sekolah, les matematika, bahasa Inggris, dan lain-lain, enggak sempat untuk melakukan hal yang mereka suka, padahal itu penting sekali menumbuhkan kreativitas," tutur dosen di Institut Kesenian Jakarta itu.

"Dua minggu ini saya mengimbau supaya dibuat kegiatan bersama sekeluarga. Melukis kek, menanam kek menggunakan polybag, jangan lihat ponsel melulu. Kegiatan yang semua keluarga terlibat," lanjut dia.

Pemerintah terus menggaungkan agar masyarakat yang mampu berdiam diri di rumah memanfaatkan kesempatan itu sebaik mungkin selama Indonesia masih dikepung virus corona.

Menjauhi kerumunan terbukti jadi momen yang penting untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 semakin masif.

Terbaru, Pemprov DKI Jakarta bahkan melarang kegiatan keagamaan berjamaah di rumah ibadah guna menekan kerumunan.

Indonesia sendiri masih menorehkan catatan buruk soal penanganan Covid-19.

Dari total 369 kasus Covid-19, 32 di antaranya berujung kematian.

Torehan ini membuat Indonesia termasuk salah satu negara di dunia dengan tingkat kematian akibat Covid-19 paling parah, dengan 8,67 persen tingkat kematian.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/20/18402551/penyintas-covid-19-di-depok-imbauan-14-hari-di-rumah-jangan-dianggap

Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke