Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi Covid-19 Berdampak pada Pengerjaan Konstruksi MRT Fase 2

Kompas.com - 23/03/2020, 07:36 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda), Silvia Halim mengatakan, pandemi Covid-19 berdampak pada perkembangan konstruksi MRT Jakarta fase 2.

Awalnya, konstruksi fisik MRT Jakarta fase 2 akan dimulai mulai Maret 2020.

Namun, PT MRT Jakarta menerapkan kebijakan pembatasan jumlah karyawan pada pengerjaan konstruksi fisik.

Baca juga: Mulai Hari Ini, Tranjakarta, MRT, LRT, dan KRL Hanya Beroperasi Pukul 06.00 hingga 20.00 WIB

Hal ini mengacu pada imbauan pemerintah untuk berkegiatan di rumah dan membatasi aktivitas di luar rumah akibat mewabahnya virus corona.

"Pekerjaan utama untuk fase 2 MRT Jakarta saat ini adalah aktivitas desain yang dapat tetap dilakukan secara jarak jauh dengan skema work from home (bekerja dari rumah)," kata Silvia dalam keterangan tertulis, Senin (23/3/2020).

"Untuk pekerjaan fisik masih sangat minim dilakukan, hanya sebatas penyelidikan tanah (soil investigation) saja yang melibatkan jumlah pekerja dan pengawas yang sangat minim," lanjutnya.

Menurut Silvia, poses pekerjaan fisik dilakukan dengan memperhatikan prosedur keselamatan para pekerja untuk mencegah penyebaran virus corona.

"Pekerjaan (fisik) ini dilakukan dengan mitigasi measures untuk memonitor kondisi kesehatan para pekerja atau pengawas dengan mengacu kepada protokol pencegahan covid-19 di proyek konstruksi yang dikeluarkan oleh Kementerian PUPR," ungkap Silvia.

Mulai hari ini, jam operasional MRT Jakarta akan diperpendek, yakni pukul 06.00 WIB hingga 20.00 WIB.

Untuk headway atau jarak antar kereta bakal tetap diberlakukan lima menit pada jam-jam sibuk. Pada waktu di luar jam sibuk, headway antar kereta adalah 10 menit.

Baca juga: Penumpang MRT Diimbau Jaga Jarak Minimal 1 Meter dengan Penumpang Lain

Diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menetapkan status Jakarta saat ini sebagai tanggap darurat bencana pandemi Covid-19.

Adapun, total pasien yang telah dinyatakan positif Covid-19 hingga Minggu (22/3/2020), sebanyak 514 orang.

Dari jumlah tersebut, total pasien sembuh dan diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing, yakni sebanyak 29 orang.

Sedangkan, total pasien meninggal dunia sebanyak 48 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com