DEPOK, KOMPAS.com - Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kota Depok, Wido Pratikno, resah terhadap kans pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap para buruh metal dan elektronik akibat pandemi Covid-19.
Wido berujar, suplai dari sejumlah negara pemasok bahan baku metal dan elektronik ke pabrik-pabrik di Depok saat ini tengah terganggu.
Alhasil, ketersedian bahan baku diperkirakan hanya cukup untuk dua minggu mendatang.
"Komponen kami kan impor. Dalam 2 minggu bisa habis dan jika negara lain lockdown, bisa jadi semua buruh enggak bekerja," kata Wido kepada wartawan, Senin (23/3/2020).
Baca juga: Dampak Corona, Asosiasi Pengusaha: PHK Selalu Jadi Pilihan Terakhir
"Ini ancaman untuk buruh dan ancaman PHK juga," ia menambahkan.
Wido berharap, pemerintah bisa segera berembuk untuk memastikan kelangsungan mata pencaharian para buruh di tengah pandemi Covid-19.
Pasalnya, tak seperti industri lain, industri elektronik dan metal tak bisa bersiasat dengan menyetok bahan, kata dia.
Wido mengaku, jajaran FSPMI Kota Depok sempat beraudiensi dengan Pemerintah Kota Depok mengenai masalah ini.
Baca juga: UPDATE 23 Maret: 65 Kasus Baru di 7 Provinsi, DKI Jakarta Tertinggi
Namun, Pemkot Depok disebut tak bisa berbuat banyak karena wewenang soal pengawasan ada pada Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Maka Disnaker Kota Depok bersurat tentang langkah-langkah ke depan, langkah yang dampaknya akan luar biasa, ke Disnaker Provinsi Jawa Barat," jelas Wido.
"Harapan kami, pemerintah bisa membantu buruh. Karena kami devisa negara juga," ia menuturkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.