Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Wartawan Bekerja di Tengah Pandemi Corona, Tetap Liputan meski Hati Was-was

Kompas.com - 27/03/2020, 12:14 WIB
Walda Marison,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -Di tengah seruan untuk bekerja dari rumah, sejumlah profesi masih menjalankan pekerjaannya di luar rumah.

Salah satunya adalah wartawan yang meliput update pemberitaan soal Covid-19. Beberapa wartawan masih ditugaskan untuk meliput ke lokasi oleh kantor masing-masing.

Beberapa awak media ada yang mengeluhkan situasi ini, meski ada juga yang menikmati bekerja di luar rumah.

Salah satunya L, reporter perempuan di salah satu media online ini mengaku tetap bekerja di lapangan untuk mencari berita. Bagi dia, itu sudah menjadi salah satu tanggung jawab pekerjaan.

Baca juga: Rapid Test di Bekasi Selesai, Pemkot Rekap Hasilnya untuk Dikirim ke Ridwan Kamil

"Tanggung jawab sih mau enggak mau bagaimana pun caranya. Walaupun memang harus, tapi memang ada yang kurang ya kalau enggak ke lapangan," kata L saat dihubungi di Jakarta, Jumat (27/3/2020).

Bagi dia, cukup sulit mencari berita dari dalam rumah. Hanya mengandalkan telepon untuk menghubungi narasumber jadi salah satu hal menghambatnya.

"Kalau ke lapangan selain kita dapat data akurat, bukan berarti bekerja di rumah tidak akurat, tapi kita bisa gunakan mata dan telinga bisa kita pakai untuk membuat berita," kata L.

Namun, hati kecil L tetap saja khawatir jika harus terus ke lapangan. Dia khawatir jika nantinya akan jadi pasien Covid-19 selanjutnya.

Baca juga: Ini Data Terbaru Sebaran Kasus Covid-19 di Tangsel

"Khawatir sih khawatir, apalagi untuk kesehatan dan mungkin faktor psikologis juga. Campur aduk deh antara kesehatan dan tanggung jawab," ucap dia.

Berbeda dengan L, RW justru merasa khawatir tetap bekerja dalam kondisi seperti ini. Walaupun perusaahannya membekali diri dengan masker, hand sanitizer, dan vitamin C, RW merasa hal itu kurang.

Dia menilai wartawan juga perlu memakai alat pelindung diri (APD) yang lengkap layaknya tenaga medis

"Sebenarnya APD juga harus ada. Kalau wabah marak kan harusnya pakai APD lengkap. Memang ada masker dan hand sanitizer tapi bagiku masih kurang," ucap dia.

Baca juga: Duka Keluarga Korban Covid-19, Baru Kehilangan Sang Ibu, Ayahnya Juga Meninggal karena Terinfeksi Corona

Dia menilai virus tersebut bisa saja menempel ke baju dan celananya ketika bekerja di luar. Mau tidak mau, baju dan celana yang sudah terpapar tidak bisa digunakan lagi.

Oleh karena itu, APD dirasa perlu. Dengan begitu, awak media bisa dengan aman melakukan peliputan.

"Karena tidak mungkin media juga berhenti. Mengingat banyak orang yang sudah di rumah pasti punya waktu untuk memantau media," terang dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Megapolitan
Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Megapolitan
Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Megapolitan
Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Megapolitan
Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Megapolitan
Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Megapolitan
Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

Megapolitan
Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi 'Gemuk' pada Pilkada 2024

Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi "Gemuk" pada Pilkada 2024

Megapolitan
Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Megapolitan
Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com