Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besok, Pemkot Bogor Lakukan Simulasi Rencana Karantina Wilayah

Kompas.com - 29/03/2020, 22:59 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Krisiandi

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor telah menyusun skema atau simulasi manajemen dan rekayasa lalu lintas terkait rencana penerapan karantina kewilayahan (local lockdown).

Rencana penerapan simulasi tersebut akan dilakukan Senin (30/3/2020) dengan melibatkan kepolisian.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim mengatakan, ada dua opsi yang telah disiapkan pemerintah daerah.

Baca juga: Mahfud MD: DKI Kirim Surat kepada Presiden Minta Karantina Wilayah

Skenario pertama, Pemkot Bogor akan memberlakukan karantina wilayah terbatas yang hanya diterapkan di pusat Kota Bogor.

Sementara, skenario kedua disiapkan untuk karantina seluruh wilayah.

Dedie menjelaskan, skenario-skenario tersebut dilakukan untuk mempersiapkan Kota Bogor menghadapi kemungkinan diterapkannya local lockdown.

Meski begitu, penerapan karantina wilayah di Kota Bogor baru akan dilakukan jika wilayah DKI Jakarta memberlakukannya terlebih dahulu.

"Intinya kita siap. Teknisnya sedang kita rancang," kata Dedie, dalam video conference, Minggu (29/3/2020).

Atas kondisi itu, Dedie secara tegas meminta kepastian waktu pelaksaan lockdown yang mungkin akan dilakukan di DKI Jakarta.

"Yang penting kepastian waktunya dulu. Jangan secara mendadak, karena akan berpengaruh ke daerah penyangga untuk membuat penyesuaiannya,” ungkap Dedie.

Karantina wilayah secara lokal, sambung Dedie, perlu dilakukan. Pasalnya, sejauh ini masih banyak warga Kota Bogor atau sebaliknya yang melakukan aktivitas di tengah situasi pandemik corona ini.

Padahal, Kota Bogor sudah melakukan beberapa pembatasan operasional mulai dari penutupan mal sementara waktu, hotel, hingga pasar.

Baca juga: Begini Gambaran PP Karantina Wilayah Menurut Mahfud MD

Pemkot, kata dia, juga sudah memperpanjang masa kerja di rumah bagi aparatur sipil negara dan memberikan imbauan kepada sektor swasta, termasuk meliburkan sekolah.

“Jika nanti benar lockdown, nanti kita siapkan skemanya. Tapi kita tetap harus menjaga pasokan sembako dan obat-obatan hingga medis terpenuhi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com